ITERA Resmi Buka Prodi Rekayasa Kosmetik Pertama di Indonesia

2022-06-15T14:30:13.000Z

Penulis:Eva Pardiana

IMG-20220615-WA0022.jpg
Rektor ITERA Prof. Dr. -Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU.

LAMPUNG SELATAN – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) resmi membuka Program Studi Sarjana (S1) Rekayasa Komestik pertama di Indonesia. Hal itu berdasarkan terbitnya Keputusan Mendikbudristek nomor 337/E/O/2022 tentang Izin Pembukaan Program Studi Rekayasa Kosmetik Program Sarjana pada ITERA yang disahkan 24 Mei 2022.

Pendirian Prodi Rekayasa Kosmetik merupakan hasil kerja sama ITERA dengan PT Paragon Technology and Innovation (PTI) yang dikenal dengan beberapa brand kosmetiknya seperti Wardah, Make Over, dan Emina. Kolaborasi yang dimulai sejak 2019 tersebut bertujuan untuk mendirikan program studi yang fokus di bidang kosmetik.

Setelah resmi mendapatkan izin, Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA akan memulai menerima pendaftaran mahasiswa baru melalui beberapa jalur penerimaan mahasiswa tahun 2022 yaitu Seleksi Mandiri SMMPTN-Barat yang pendaftarannya telah dibuka 1 April–27 Juni 2022, Ujian Saringan Masuk Prestasi Khusus (USM-PK) 11–19 Juli 2022, dan Ujian Saringan Masuk Prodi Baru (USM-Prodi Baru) 11–20 Juli 2022.

Pasar Kosmetik Indonesia Didominasi Produk Luar Negeri

Rektor ITERA Prof Mitra Djamal  menyampaikan pendirian Prodi Rekayasa Kosmetik di ITERA merupakan respon ITERA terhadap kebutuhan sumber daya manusia terampil di bidang kosmetik yang saat ini banyak dibutuhkan.

Salain itu, berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, permasalahan krusial dari industri kosmetik di Indonesia adalah kuatnya gempuran produk kosmetik dari luar negeri yang mendominasi pasar nasional.

Selain itu, industri kosmetik dalam negeri 90% masih mengandalkan bahan baku impor,  padahal persediaan sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kosmetik. Untuk itu, dibutuhkan para tenaga terampil dan ahli yang dapat memanfaatkan potensi tersebut.

“Indonesia masih cukup tertinggal jauh perkembangan industri kosmetik dari negara lain karena masih kurangnya SDM yang mumpuni. Oleh sebab itulah ITERA bersama PT Paragon Technology and Innovation hadir untuk membentuk SDM yang siap guna,” ujar Prof Mitra, Rabu, 15 Juni 2022.

Ia menambahkan, pendirian Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA juga didorong potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia khususnya di Sumatera, sehingga perlu dimaksimalkan lagi agar memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Sumatera dan Indonesia.

Prodi Rekayasa Kosmetik saat ini berada di bawah Jurusan Teknik Produksi dan Industri (JTPI) sub Jurusan Teknik Proses Hayati (JTPH). Plt Kepala Jurusan Teknik Produksi dan Industri ITERA Prof Deny Juanda Puradimaja mengatakan, pembelajaran di Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA berfokus pada proses pembuatan dan pengembangan kosmetik dimulai dari hulu hingga ke hilir.

Selain itu, Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA juga menawarkan spesialisasi ilmu kerekayasaan, formulasi, analisis, pengembangan dan pemasaran produk kosmetik yang tidak ada di institusi lainnya di Indonesia.

Lebih lanjut, Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA memiliki sasaran untuk menghasilkan lulusan yang menjanjikan, di antaranya sebagai analis laboratorium kosmetik, peneliti, wirausahawan, dan berbagai profesi lainnya. Mahasiswa juga diarahkan untuk dapat memiliki produk yang akan ia kembangkan setelah lulus, sehingga tidak hanya skripsi melainkan mahasiswa memiliki kebanggaan tersendiri dengan menciptakan suatu produk kosmetik.

“Bersama dosen-dosen muda yang energik dengan latar belakang pendidikan dan bidang penelitian yang mendukung, pencapaian kompetensi lulusan merupakan salah satu faktor kunci dalam memberikan bimbingan yang terbaik bagi mahasiswa Rekayasa Kosmetik ITERA,” tambah Prof Deny. (EP)