Indonesia Raih Peringkat Kredit BBB dengan Outlook Stabil

2023-07-11T14:15:33.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stabil.
Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stabil.

JAKARTA - Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stabil.

Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Suminto, keputusan ini merupakan cerminan dari kesuksesan Indonesia dalam mencapai konsolidasi fiskal yang cepat.

Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang solid dan kebijakan yang terkalibrasi dengan baik, serta pertumbuhan ekonomi dan kondisi eksternal yang stabil setelah pemulihan negara ini dari pandemi.

"S&P melihat adanya perbaikan yang signifikan dalam kondisi fiskal Indonesia. Hal ini didorong oleh beberapa faktor positif, termasuk kenaikan harga komoditas yang menguntungkan, kondisi ekonomi domestik yang semakin membaik, serta komitmen yang kuat terhadap pelaksanaan kebijakan fiskal yang berkelanjutan," ujar Suminto dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (11/7).

Selain itu, kata Suminto, perbaikan defisit fiskal juga berdampak positif pada rasio utang Pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini juga menunjukkan kredibilitas dan kestabilan ekonomi Indonesia.

Pertumbuhan riil PDB Indonesia pun berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yang mencapai 5,3% pada 2022. Keberhasilan ini merupakan hasil dari peningkatan permintaan luar negeri terhadap komoditas utama serta upaya dalam mengembangkan perekonomian domestik.

Pemerintah telah berhasil mengendalikan defisit fiskal, yang saat ini berada di bawah 3% dari PDB. Tercatat defisit fiskal pada tahun 2022 menurun signifikan menjadi 2,4%, dan S&P memperkirakan akan terus berkurang menjadi sekitar 2,3% dari PDB pada 2023. Penurunan defisit fiskal ini memberikan dampak positif dalam mengurangi beban utang pemerintah dan pembayaran bunga.

“Meskipun dalam perjalanan menuju peningkatan peringkat Indonesia masih terdapat tantangan seperti masih terbatasnya basis penerimaan negara, namun kita yakin dengan perbaikan kebijakan fiskal dan reformasi struktural berkelanjutan, basis penerimaan dapat ditingkatkan sehingga mampu mendorong peringkat kredit Indonesia di masa depan,” jelas Suminto.

Dia menambahkan, pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian khusus terhadap stabilitas politik dan kebijakan. 

"Dalam menghadapi pemilihan umum yang akan datang pada Februari 2024, situasi politik dan kebijakan di Indonesia tetap stabil, menunjukkan kedewasaan demokrasi dan komitmen pemerintah terhadap stabilitas nasional," tutur Suminto.

Dengan prospek positif, Indonesia diharapkan tetap stabil di masa depan, meskipun terjadi penurunan harga komoditas dan ketidakpastian ekonomi global. 

"Pemerintah akan tetap waspada terhadap risiko global dan mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent dan berkelanjutan. Pemerintah juga terus berkomitmen untuk melindungi daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, dan menjaga momentum pemulihan ekonomi," tutup Suminto.(*)