IDCloudHost
Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
JAKARTA — Harga minyak mentah dunia kembali mengalami pembalikan arah imbas dari berlanjutnya kebijakan pembatasan sosial atau lockdown di Negeri Tirai Bambu.
Pada perdagannya hari ini di pasar berjangka West Texas Intermediate (WTI), komoditas tersebut tidak mampu melanjutkan kembali reli pergerakan harga yang sudah terjadi tiga hari beruntun sejak 3 Mei 2022.
Hal itu ditandai dengan terjadinya koreksi sebesar 2,37% menjadi US$107,29 per barel pada harga minyak mentah Senin, 9 Mei 2022 pukul 19.35.
Melansir laman tradingeconomincs.com, para pelaku pasar khawatir kebijakan pembatasan sosial yang terjadi di Tiongkok berujung pada melemahnya permintaan global akibat melambatnya aktivitas masyarakat di sana.
Sebagai informasi, Tiongkok merupakan konsumen minyak mentah utama dunia dengan rata-rata jumlah konsumsinya yang mencapai 1,2 juta barrel per hari.
Sementara itu, Uni Eropa diketahui masih mengkaji ulang rencana pemberlakuan sanksi embargo minyak mentah yang direncanakan sebelumnya kepada Rusia menyusul sanksi yang sudah diterapkan lebih dahulu pada komoditas batu bara.
Adapun keputusan yang nanti diambil Uni Eropa akan berdampak besar pada pergerakan harga minyak mentah kedepan. Jika organisasi negara-negara eropa tersebut kompak untuk melakukan sanki embargo minyak mentah kepada Rusia, harga komoditas tersebut diprediksi akan kembali menguat ke level yang lebih tinggi. (*)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 10 May 2022