Gubernur BI Promosikan QRIS dan Dorong Pengusaha China Berinvestasi

2023-09-27T16:46:18.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mempromosikan sistem pembayaran QRIS dan menggaet pengusaha China untuk berinvestasi di Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mempromosikan sistem pembayaran QRIS dan menggaet pengusaha China untuk berinvestasi di Indonesia

BEIJING - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mempromosikan sistem pembayaran QRIS dan menggaet pengusaha China untuk berinvestasi di Indonesia dalam acara Indonesia-China Business Forum di Beijing pada Selasa, 26 September 2023.

Langkah ini diambil untuk meningkatkan investasi China ke Indonesia sekaligus mendorong percepatan kerjasama pembayaran digital di kedua negara. Acara dihadiri oleh Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangung serta 250 pengusaha China.

Dalam acara bertajuk “Local Currency Transaction to Strengthen Indonesia-China Economic Cooperation Through Investment Promotion” itu Perry menyebutkan bahwa QRIS telah dipakai oleh sekitar 45 ribu toko dan akan terus bertambah.

“Sejak 2019, Indonesia memiliki 1 QR (Quick Response Code) yaitu QR Indonesia Standard yang sekarang sudah dipakai oleh sekitar 45 ribu toko dan akan terus bertambah,” paparnya.

Perry juga berujar bahwa pihaknya terus menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk penggunaan QRIS.

“Kami juga terus bekerja sama negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan sebentar lagi Filipina sehingga QRIS dapat digunakan untuk berwisata di negara-negara tersebut,” ungkap Perry.

Menurut BI, saat ini China adalah mitra dagang terbesar Indonesia, negara asal Foreign Direct Investment (FDI) kedua terbesar untuk Indonesia dan berada di tiga besar negara asal wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Perry mengajak lebih banyak pengusaha China terlibat dalam local currency settlement atau kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal. Sehingga pelaku bisnis dapat melakukan pertukaran langsung antara mata uang yuan dan rupiah.

Dikutip dari Antara, pria yang telah menjabat sebagai Gubernur BI sejak tahun 2018 itu juga memaparkan alasan-alasan mengapa pengusaha China perlu berinvestasi di Indonesia.

Diantaranya adalah pertama kondisi makro ekonomi yang stabil dan didukung dengan stabilitas keamanan di bawah kepemimpinan presiden Joko Widodo.

Kedua karena Indonesia terus mengalami pertumbuhan ekonomi, “Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 5,31% pada 2022 dan tahun ini diprediksi mencapai 4,5-5,3%,” jelasnya.

Ketiga, pelaksanaan reformasi struktural dan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), “Saat ini kami sedang melakukan hilirisasi nikel dan sumber daya alam lain,”.

Keempat, adanya akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan Indonesia diantaranya dengan QRIS yang dapat memperluas pasar dan teknologi finansial maupun e-commerce.

Dan yang kelima atau terakhir adalah perintah untuk melakukan pembangunan inklusif dan berwawasan hijau atau green development dari presiden. (*)