Dua Tahun Kepemimpinan Karomani PNPB Unila Naik 40%, Terbesar Sepanjang Sejarah

2021-11-25T17:53:00.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

IMG-20211125-WA0072.jpg
Rektor Universitas Lampung Prof. Karomani saat menjawab pertanyaan awak media selepas pemaparan refleksi dua tahun kepemimpinannya di Gedung Rektorat Unila, Kamis (25/11/2021).

BANDARLAMPUNG – Dua tahun sudah Prof. Karomani menjabat sebagai Rektor Universitas Lampung (Unila). Di bawah kepemimpinannya, kampus tertua di Provinsi Lampung tersebut berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Salah satunya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp330 miliar atau naik 40%.

Karomani mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang membuat banyak institusi pendidikan menghadapi kesulitan finansial, Unila justru bisa membalikkan keadaan. Bahkan angka PNBP yang diraih  tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Unila.

"Selama sejarah Unila sejak berdirinya, belum pernah angka setinggi itu kita peroleh. Saya sangat bersyukur kepada Allah, berterima kasih juga kepada seluruh civitas akademika yang bahu-membahu bekerja sampai prestasi mengejutkan itu tercapai," ujarnya saat pemaparan Refleksi Dua Tahun Kepemimpinannya di Gedung Rektorat, Kamis (25/11/2021).

Karomani menjelaskan angka PNBP tersebut berhasil diperoleh melalui penambahan kuota penerimaan mahasiswa baru dengan tetap mempertahankan rasio dosen dan mahasiswa. "Di samping dana-dana kerja sama yang masuk semakin besar yakni di atas Rp30 miliar, (PNBP diperoleh) dengan sedikit menaikkan sedikit jumlah mahasiswa, bukan menaikkan SPP atau UKT," ujarnya.

Strategi tersebut menurut Karomani telah berhasil menyelamatkan Unila dari kondisi sulit akibat tekanan pandemi Covid-19. "Banyak mahasiswa yang mengundurkan diri, banyak juga mahasiswa yang menunda UKT (uang kuliah tunggal), malah angkanya itu di atas 2.000 (mahasiswa). Bayangkan sebanyak itu, bisa kolaps universitas ini," tandasnya.

Tidak puas sampai disitu, Karomani menargetkan di tahun depan PNBP Unila meningkat lagi hingga Rp400 miliar. Perolehan PNPB yang semakin tinggi tersebut, menurut Karomani akan mendukung upaya Unila untuk mengejar status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).

"Begini, Unila kan punya banyak rencana dan salah satunya naik status jadi PTN-BH. Sekarang kita masih tergolong Badan Layanan Umum (BLU). Salah satu syarat jadi PTN-BH adalah penghasilannya. Nah, PNBP yang Rp330 miliar itu mendukung ikhtiar kita untuk naik status jadi PTNBH," pungkas dia. 

Pada kesempatan itu Karomani juga memaparkan prestasi akademik Unila di bawah kepemimpinannya, di antaranya akreditasi A untuk institusi Unila, 91% program studi dan jurusan terakreditasi A dan B, jumlah mahasiswa asing bertambah jadi 27 orang dari 8 negara.

Dicapai juga peningkatan dalam jumlah paten/HAKI publikasi jurnal Q1, Q2, Q3, Q4 dan dokumen jurnal internasional. Unila juga masuk dalam 10 besar perguruan tinggi se-Indonesia dan 750 sedunia versi Scimago Institutions Ranking, serta tergolong dalam 14 besar perguruan tinggi di Indonesia dan peringkat 601–800 dari 1.115 sedunia versi Times Higher Education (THE) World University Ranking. (*)