Indonesia Pesan Dua Pesawat Angkut Militer Airbus A400M
Eva Pardiana - Jumat, 19 November 2021 10:47JAKARTA – Angkatan Udara Indonesia akhirnya bisa mewujudkan rencana lamanya untuk mengakuisisi pesawat angkut militer. Produsen pesawat Eropa Airbus mengumumkan bahwa Kementerian Pertahanan Indonesia telah memesan dua pesawat Airbus A400M dalam konfigurasi multirole tanker dan transportasi.
Menurut rilis perusahaan, kontrak akan berlaku efektif pada 2022 dan akan membawa jumlah total operator A400M ke sepuluh negara. Perjanjian tersebut mencakup paket dukungan pemeliharaan dan pelatihan yang lengkap. Letter of Intent juga ditandatangani untuk kemungkinan akuisisi empat pesawat A400M tambahan di masa depan.
Michael Schoellhorn, CEO Airbus Defense and Space mengatakan pesanan baru ini akan semakin memperluas jejak A400M di kawasan Asia-Pasifik. A400M diyakini menawarkan kemampuan luar biasa ke Indonesia dengan menyediakan angkatan udaranya platform sempurna untuk mengirimkan muatan besar dan berat ke daerah-daerah terpencil, dan melipatgandakan proyeksi kekuatan udaranya berkat kemampuan pengisian bahan bakar udara yang andal.
- Pfizer Segera Izinkan 95 Negara Produksi Pil Obat Covid-19
- Gojek-TOBA Kolaborasi Masuk Bisnis Motor Listrik
- Pentingnya Investasi Sejak Dini
Rencana pembelian A400M oleh indonesia sudah ada sejak lama dan muncul tengelam. Pada Mei 2016 Menteri Pertahanan saat itu Ryamizard Ryacudu kepada Reuters mengatakan Indonesia berencana membeli beberapa pesawat angkut militer yang dibangun Airbus tersebut. Saat itu dia mengatakan hanya akan membeli dalam jumlah terbatas.
Kemudian pada pada 2017 indonesia mengungkapkan kembali rencananya membeli lima pesawat dalam kesepakatan senilai sekitar US$2 miliar. Sebuah Letter of Intent ditandatangani selama kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande ke indonesia Maret 2017. Tetapi leter of intent itu tidak menyebutkan jelas jumlah pesawat dan tidak merinci kesepakatan penting seperti bentuk perjanjian kerja sama industri.
Mampu beroperasi dari landasan pacu yang kasar dan pendek A400M akan memperkuat kemampuan pengangkutan udara Angkatan Udara Indonesia menanggapi dengan cepat krisis apa pun. “A400M adalah pengangkut udara besar pertama yang mampu mengirimkan beban berat seperti truk bahan bakar dan ekskavator serta makanan, pakaian dan obat-obatan menggunakan landasan pacu yang rusak dan pendek di Palu Sulawesi Tengah saat terjadi gempa pada 2018,” katanya Kamis 18 November 2021.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang dikutip dalam siaran pers Airbus mengatakan A400M adalah platform multi-peran dan akan sangat meningkatkan kemampuan taktis udara-ke-udara TNI Angkatan Udara. Pesawat ini akan memainkan peran kunci dalam misi utama lainnya termasuk terjun payung dan transportasi kargo berat.
Dia juga mengaku melihat akuisisi A400M tambahan dalam waktu dekat dengan pengembangan A400M di masa depan seperti pemadam kebakaran. Kemampuan penting yang sedang dijajaki bersama dengan Airbus.
Prabowo menambahkan A400M akan menjadi aset nasional dan landasan misi Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana di luar kemampuan taktis dan udara-ke-udara.
- GoPay Komitmen Edukasi Masyarakat Terkait Keamanan Digital
- Jelang Nataru PPKM Level 3 Berlaku se-Indonesia, Berikut Aturan Perjalanannya
- Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Banyak Posisi, Cek Detailnya
A400M dapat membawa beban berat dan besar melintasi jarak strategis, mengirimkannya ke lokasi taktis, sambil menawarkan kemampuan pengisian bahan bakar udara tambahan.
Pesawat ini memiliki panjang 45,1 meter, bentang sayap 42,4 meter dan tinggi 14,7 m. Berat kosong pesawat adalah 70 ton dengan berat maksimum take off 141 ton. Pesawat diawaki 3-4 kru
Menggunakan empat mesin TP400-D6 turboprop berkekuatan masing-masing 11 000 tenaga kuda, pesawat memiliki kecepatan maksimum 825 km/jam dan kecepatan jelajah 780 km/jam serta jangkauan 9,300 km. Tetapi dengan membawa beban maksimul 37 ton pesawat memiliki renntang terbang 3 300 km. Pesawat dapat membawa 116 pasukan atau 2 kendaraan lapis baja 8x8.
Negara lain yang telah menerbangkan pesawat ini antara lain Prancis, Jerman, Turki, Spanyol, Inggris, Belgia, Lusembourg dan Malasyia. (*)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 18 Nov 2021