Dolar AS
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDARLAMPUNG - Nilai kurs rupiah tidak berdaya pada perdagangan pada Selasa, 8 Agustus 2023, setelah Polandia dan Belarusia alami konflik perbatasan.
Menurut data perdagangan Bloomberg, hari ini nilai kurs rupiah ditutup melemah 32 poin di posisi Rp15.217 per-dolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 7 Agustus 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 15 poin di level Rp15.185 per-dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh ketegangan antara Polandia dan Belarusia yang memanas setelah insiden pelanggaran ruang udara oleh dua helikopter dari Belarusia.
"Hal ini dikhawatirkan akan memancing tensi geopolitik yang dapat mempengaruhi pemulihan ekonomi global, khususnya di Eropa, apalagi perang antara Rusia-Ukraina tidak segera mereda dan bahkan semakin berlarut-larut," ujar Ibrahim kepada wartawan, Selasa, 8 Agustus 2023.
Ketegangan ini dikatakan Ibrahim dapat mengganggu rantai pasok global di sektor pangan, khususnya gandum. Gangguan ini dapat berdampak ke negara maju-maju Eropa dan juga Indonesia.
Pasalnya, beberapa negara di kawasan tersebut merupakan eksportir bahan pangan tepung dan gandum. Dampak secara langsung akan dirasakan oleh negara di wilayah Eropa dan dapat memicu kenaikan inflasi.
"Sehingga penurunan suku bunga di Eropa yang diharapkan turun pada awal 2024 kemungkinan tidak akan terjadi," lanjut Ibrahim.
Ibrahim pun menekankan bahwa sangat penting bagi pemerintah untuk memperkuat fundamental ekonomi untuk mengantisipasi tekanan eksternal karena konflik geopolitik.
"Salah satunya dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam melalui hilirisasi," pungkas Ibrahim.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Rabu, 9 Agustus 2023, nilai kurs rupiah berpotensi untuk ditutup melemah di rentang Rp15.190-Rp15.260 per-dolar AS.(*)