Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Untuk pengajuan KUR disetujui bank memerlukan beberapa persyaratan. Selain harus melampirkan dokumen usaha, pengajuan KUR yang disetujui wajib memiliki pembukuan yang rapih.
Lalu apa saja cara agar KUR disetujui Bank? Simak penjelasannya. Dilansir dari berbagai sumber, inilah cara agar KUR disetujui Bank.
Seperti diketahui pada tahun 2022 sendiri Pemerintah menaikan plafon KUR menjadi Rp373,17 triliun dengan subsidi 3 persen hingga Juni 2022. Beberapa bank pemerintah kemudian dilibatkan dalam penyaluran KUR.
Beberapa bank itu, yaitu Bank BRI yang menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 195 triliun dan Bank BNI sebesar Rp 38 triliun. Kesemua target itu alami peningkatan dibandingkan tahun 2021 lalu.
Karena itulah agar pengajuan KUR disetujui Bank memerlukan beberapa persyaratan lengkap yang ditentukan oleh lembaga penyalur.
Salah satu syarat agar pengajuan KUR disetujui Bank harus melengkapi dokumen persyaratan yang harus dilengkapi, termasuk perizinan usaha. Pelaku UMKM harus memastikan usaha legal.
Melansir website resmi Bank BRI, pengajuan kur disetujui bank wajib memiliki Surat Ijin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK). Karena itulah disarankan sebelum melakukan pengajuan wajib melegalkan usaha anda agar nantinya diterima.
Pada dasarnya, izin juga dapat membangun kepercayaan publik terhadap kualitas produk.
Agar pengajuan KUR disetujui bank maka pemilik usaha wajib menunjukan sikap profesional, salah satunya mampu memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Selain itu pelaku usaha dapat mengelola arus kas (cash flow).
Pada tahap administrasi pengajuan KUR, pihak penyalur akan menganalisa riwayat transaksi dan kredit dari setiap calon peminjam. Karena itu, pelaku UMKM direkomendasikan untuk memiliki rekening yang terpisah antara usaha dan pribadi.
Dengan demikian proses pengajuan pinjaman karena penelusuran riwayat transaksi dan kredit langsung berfokus pada kegiatan bisnis, tanpa tercampur dengan urusan pribadi.
Menyiasati itu, pemasukan bisnis sebaiknya tidak digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi apapun. Sebagai alternatif, sisihkan sebagian dari keuntungan usaha untuk menggaji diri sendiri.
Sistem gaji akan menghindari pemakaian uang usaha untuk kebutuhan pribadi. Kemudian, pisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa memantau pertumbuhan bisnisnya karena pengelolaan keuangannya lebih tertata.
Faktor pendorong pengajuan KUR disetujui bank adalah keuangannya yang rapi. Karena itu, laporan keuangan dapat digunakan sebagai dokumen pendukung yang menambah poin akuntabilitas untuk menilai kemampuan pelaku usaha dalam mengelola dana KUR.
Semakin lengkap dokumen pendukung, bisa mempercepat proses pengajuan KUR. Memuluskan itu, pemilik UMKM disarankan memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola keuangan.
Terlebih melalui aplikasi, akan menunjukan keuangan yang rapi, pola memerlukan konsistensi, usahakan untuk mencatat keuangan maksimal 3 hari. (*)