BTN Targetkan Penyaluran Kredit UMKM Capai Rp 4,4 Triliun pada 2023

2023-02-21T05:55:24.000Z

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan penyaluran kredit di segmen UMKM mencapai Rp 4,4 triliun pada tahun 2023.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan penyaluran kredit di segmen UMKM mencapai Rp 4,4 triliun pada tahun 2023.

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan penyaluran kredit di segmen UMKM mencapai Rp 4,4 triliun pada tahun 2023. Nilai tersebut meningkat dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 4,1 triliun.

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, untuk mencapai target tersebut perseroan akan fokus pada tiga hal yang akan menjadi landasan dalam menggarap potensi bisnis kredit UMKM.

"Perseroan fokus pada perbaikan proses bisnis kredit UMKM yang lebih efisien, peningkatan rantai nilai pada sektor housing ecosystem dan digitalisasi proses kredit UMKM," jelas Hirwandi dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 21 Februari 2023.

Terbaru, BTN mendukung program Bazar UMKM untuk Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN serta Kementerian Koperasi dan UMKM dengan menggelar kegiatan Bazar Belanja Produk UMKM di pusat perbelanjaan Sarinah pada 16-19 Februari 2023.

Hirwandi menjelaskan, pihaknya sangat mendukung pengembangan pelaku UMKM untuk bisa meningkatkan daya saing usahanya. Mengingat, peran mereka sangat penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi.

Dalam kegiatan Bazar UMKM untuk Indonesia ini, Bank BTN bersama PT Angkasa Pura I (AP I) mengajak sekitar 73 UMKM untuk memasarkan produknya. Dengan adanya bazar tersebut, perusahaan bisa memberikan kontribusi yang lebih kepada UMKM untuk berkembang lebih baik.

BTN juga mendorong pelaku UMKM ini menuju ke digitalisasi. Menurut Hirwandi, jika UMKM di Indonesia bisa mengembangkan dirinya, maka potensi bisnis yang bisa digarap oleh perbankan sangat besar seperti penyaluran kredit modal kerja dan investasi, serta meningkatkan transaski perbankan.

Selain itu, perusahaan akan mengembangkan ekosistem perumahan baik dari sisi perencanaan sampai pembangunan rumah. Kemudian pada saat rumahnya sudah jadi dan masyarakat bisa tinggal sampai akhirnya menumbuhkan kehidupan baru.

"Nantinya akan banyak sekali UMKM yang terlibat baik dari sisi penyediaan kebutuhan persiapan rumah, isi rumah, renovasi rumah, furniture, pasar, warung, bengkel, apotik, klinik atau rumah sakit, sekolah, dan lainnya,” pungkasnya. (*)