BI: Lampaui Bank Konvensional, Pembiayaan Bank Syariah Tumbuh hingga 20,9%

Redaksi - Selasa, 21 Februari 2023 05:50
BI: Lampaui Bank Konvensional, Pembiayaan Bank Syariah Tumbuh hingga 20,9% PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatat laba bersih Rp4,26 triliun dan menjadi capaian tertinggi sepanjang sejarah perseroan. (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia)

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan fungsi intermediasi perbankan berhasil meningkat pada Januari 2023. Hal ini terlihat dari pembiayaan perbankan syariah yang mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kredit perbankan konvensional tahun 2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kredit perbankan tumbuh sebesar 10,53% secara tahunan (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,35% yoy seiring pola musiman awal tahun.

"Pada perbankan syariah, pembiayaan tumbuh lebih tinggi mencapai 20,9% yoy pada Januari 2023. BI akan terus mendorong perbankan untuk meningkatkan intermediasi guna mendukung pemulihan ekonomi," ujarnya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari 2023, dikutip Selasa, 21 Februari 2023.

Adapun penyaluran kredit baru pada Januari 2023 terindikasi lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022. Hasil survei kepada perbankan menunjukkan bahwa saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Januari 2023 sebesar -7,2 persen. Sementara SBT bulan sebelumnya justru tercatat positif 77,7%.

Berdasarkan kelompok bank, penyaluran kredit baru yang lebih rendah pada Januari 2023 terindikasi pada hampir seluruh kategori bank, kecuali Bank Umum Syariah (BUS) yang terus meningkat meski tidak setinggi bulan sebelumnya.

Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Januari 2023 terindikasi menurun pada jenis Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja (KMK). Sementara KPR dan kredit konsumsi lainnya terindikasi tumbuh positif meski melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru pada Januari 2023 yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

Secara keseluruhan untuk periode triwulan I 2023, pertumbuhan kredit baru diprakirakan masih tumbuh meski melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru triwulan I 2023 hasil survei periode Januari 2023 yang bernilai positif (48,6%), melambat dari 85,4% pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan kelompok bank, perlambatan penyaluran kredit baru terindikasi pada hampir seluruh kategori bank, kecuali Bank Umum Syariah. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya pada seluruh jenis kredit.(*)

Editor: Redaksi
Bagikan

RELATED NEWS