BI Pastikan Biaya Transaksi Layanan BI-FAST Bisa Diturunkan

2022-08-30T16:55:36.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia, Fitria Irmi Triswati
Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia, Fitria Irmi Triswati

BANDAR LAMPUNG - Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia, Fitria Irmi Triswati menyatakan biaya transaksi layanan BI-FAST kemungkinan bisa lebih rendah di masa mendatang. Terobosan itu sebagai dukungan layanan BI-FAST untuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Saat ini Bank Indonesia menetapkan biaya transfer layanan BI-FAST sebesar Rp2.500 per transaksi antar bank. Lebih murah dibandingkan biaya transfer konvensional antar bank sebesar Rp6.500 per transkasi

"Ke depannya, biaya transaksi BI-FAST ini sangat mungkin diturunkan. Karena perputaran uang di UMKM itu kan cepat, sehingga mereka perlu transfer dengan biaya yang rendah," ungkap Fitria dalam "Akselerasi Digitalisasi Sistem Pembayaran" secara virtual, Selasa, 30 Agustus 2022.

Fitria menjelaskan, penurunan biaya transaksi BI-FAST nantinya ditentukan berdasarkan evaluasi yang dilakukan secara berkala oleh Bank Indonesia dan berbagai faktor pendukung lainnya.

Adapun faktor yang dipertimbangkan BI untuk menurunkan biaya transaksi BI-FAST lebih rendah lagi antara lain, potensi peningkatan transaksi, perluasan layanan selain kredit transfer hingga perluasan bank peserta yang bergabung ke dalam layanan BI-FAST.

Ia menyebut, ke depannya, BI-FAST akan mengembangkan layanan lainnya seperti direct debit, bulk credit dan request for payment (RFP).

"Sehingga sangat dimungkinkan biaya transaksi BI-FAST kedepannya bisa lebih murah," tandas Fitria.

Data Bank Indonesia mencatat selama periode 1 Januari 2022 - 24 Agustus 2022 total volume dan nominal transaksi credit transfer BI-FAST masing-masing mencapai 224,8 juta transaksi dan Rp810,4 triliun.

Adapun jumlah peserta bank yang tergabung dalam layanan BI-FAST hingga Agustus 2022 ini mencapai 77 bank peserta. Jumlah bank peserta itu dinilai telah mewakili 85 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.

Pengembangan layanan BI-FAST ke depan dilakukan secara bertahap. Fase 1 Tahap 2 yang terdiri dari layanan Direct Debit, Bulk Credit, dan RFP ditargetkan mulai implementasi pada Mei 2023. (*)