Antisipasi Kondisi Terburuk Akibat Omicron, Pemerintah Siapkan Dana Rp52 Triliun

2021-12-21T08:14:33.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Digoyang Omicron, Pemerintah Siapkan Rp52 Triliun untuk 'Backup' Pemulihan Ekonomi 2022
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi video bersama Komite Stabilitas Sektor Keuangan, di Jakarta Rabu, 1 Maret 20200.

JAKARTA – Pemerintah telah menyiapkan ruang fiskal (fiscal space) sebesar Rp52 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 untuk pemulihan ekonomi sekaligus mengantisipasi kondisi terburuk akibat merebaknya varian baru Covid-19 Omicron.

"Apabila ada efek yang mirip dengan Delta maka pemerintah mempersiapkan fiscal space yang sekarang disiapkan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional itu adalah Rp52 triliun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers PPKM secara virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 20 Desember 2021.

Dia mengatakan, selain ada ruang fiskal pemerintah juga akan mengkonversi sisa realisasi dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 untuk menyangga pembiayaan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tahun depan.

"Dalam PEN tahun ini diperkirakan 90 persen, aritnya ada 10 sisa anggaran. Nah sisa anggaran itu bisa digunakan untuk tahun depan sebagai buffer perlindungan sosial," terangnya.

Adapun realisasi dana PEN hingga 14 Desember 2021 baru mencapai 69,8% menjadi Rp513,89 triliun dari pagu anggaran Rp744,77 triliun. Artinya, sisa dana PEN yang belum terserap mencapai Rp230,8 triliun.

Airlangga menegaskan bahwa pemerintah saat ini tengah fokus mengantisipasi meluasnya penyebaran varian Omicron yang pekan lalu pertama kali terdeteksi pada seorang pasien di Wisma Atlet Jakarta.

Hal itu untuk memastikan bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun depan tetap berada di level 5,2% sesuai asumsi makro APBN 2022.

"Dalam rapat dengan Bapak Presiden (Joko Widodo) kami sampaikan skenario-skenarionya tergantung daripada efek Omicron. Kalau ini semua terkendali, kita berharap pertumbuhan ekonomi sesuai dengan apa yang direncanakan dalam APBN itu 5,2 persen," ucap Airlangga.

Sementara itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan bahwa pemerintah tetap optimis bahwa pemulihan ekonomi yang saat ini sedang terjadi bakal berlanjut ke tahun depan.

Namun demikian, dia mengakui bahwa hampir tidak ada ahli ekonomi manapun yang bisa memprediksi dengan pasti pertumbuhan ekonomi di tengah varian baru virus Covid-19 yang sampai saat ini terus bermutasi.

"Menurut kami semua terkendali masih cukup baik. Data-data kami menunjukkan masih cukup baik tapi ini kan kita lihat per minggu jadi tidak ada satu orang pun di dunia yang meramalkan ekonomi lebih dari tiga bulan," pungkasnya. (*)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 20 Dec 2021