Terperangkap 9 Hari, Dua Pekerja Tambang Bertahan Hidup Berkat Kopi
Yunike Purnama - Minggu, 06 November 2022 11:45
SEOUL - Kopi rupanya bisa jadi penyelamat nyawa, itu setidaknya terjadi dua pekerja yang beberapa waktu lalu terperangkap di tambang seng Korea Selatan yang runtuh. Mereka bisa bertahan dengan bubuk kopi instan.
Dilansir TrenAsia, pria berusia 62 dan 56 tahun itu diyakini tetap hangat dengan menyalakan api dan membangun tenda dari plastik. Mereka dikatakan dalam kondisi stabil.
Kedua penambang itu hampir 200 meter di bawah tanah setelah bagian dari tambang seng yang mereka kerjakan di Bonghwa, di timur negara itu runtuh pada 26 Oktober 2022.
- Antisipasi Gagal Ginjal Akut, Berikut Tips Bijak Memilih Obat
- Pilihan Film dan Serial Terbaru Netflix November 2022
- Nikmati Beragam Pilihan Paket Bundling Telkomsel Seri iPhone 14 Terbaru
Mereka akhirnya diselamatkan pada 4 November malam. Lebih dari sembilan hari setelah cobaan berat mereka dimulai. Keduanya berhasil keluar dari tambang dan dibawa ke rumah sakit setempat. Dokter mereka mengatakan mereka harus sembuh total.
Presiden Yoon Suk-yeol menyebut penyelamatan mereka benar-benar ajaib. "Terima kasih dan terima kasih lagi karena telah kembali dengan selamat dari persimpangan hidup dan mati," tulisnya di Facebook.
Pihak berwenang mengatakan para penambang selamat dengan meminum air yang jatuh dari langit-langit dan menggunakan bubuk campuran kopi instan sebagai makanan.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan operasi penyelamatan dimulai pada hari Kamis ketika pekerja darurat mengebor lubang dan memasukkan kamera kecil dalam upaya untuk menemukan para penambang.
- BSU 2022 Tahap 7 Sudah Cair Lewat Kantor Pos
- Resmi Dilantik, Lingkar Milenial Jabar Siap Bentuk Kepengurusan FKPPIB Korda Jawa Barat
- Kronologi Itaewon Berubah Jadi Pusat Tragedi Halloween
Akhirnya ditemukan mereka duduk saling membelangki agar tetap hangat, di sebuah ruangan luas di mana beberapa lubang tambang bertemu.
Keponakan dari salah satu yang selamat menggambarkan bagaimana pamannya dibawa keluar dengan mengenakan penutup mata. Ini karena setelah hampir sepuluh hari dalam kegelapan hingga akan berbahaya jika langsung terkena sinar.(*)