Kronologi Itaewon Berubah Jadi Pusat Tragedi Halloween
Yunike Purnama - Senin, 31 Oktober 2022 10:38KOREA SELATAN - Sudah lama sejak gang-gang trendi Itaewon dianggap sebagai salah satu tujuan utama di Korea untuk merayakan Halloween. Sayang, gempita perayaan tahunan yang sempat hiatus akibat pandemi COVID-19 itu berubah jadi cerita horor sesungguhnya.
Dalam kronologi, melansir Korea Times pada Senin, 31 Oktober 2022 panggilan darurat mulai masuk pada Sabtu, 29 Oktober 2022 pukul 22.24, waktu setempat. Sambungan telepon tersebut melaporkan tragedi yang terjadi di gang sempit tepat di sebelah barat Hotel Hamilton.
Gang sepanjang 41 meter dan lebar hanya empat meter itu hampir tidak punya cukup ruang untuk enam orang dewasa berdiri berdampingan. Itu membentang di antara jalan raya utama Itaewon dan gang sibuk lain bernama Itaewon World Food Street di belakang hotel.
- Tingkatkan Kemampuan Pembuatan Konten Digital Melalui Workshop Fotografi dan Videografi
- ESG Award: Sarana Menara (TOWR) Sabet Penghargaan TrenAsia ESG Excellence 2022
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Senin, 31 Oktober 202
Itaewon memang sering melihat kerumunan besar, terutama di sekitar waktu Halloween ketika orang-orang yang bersuka ria mengenakan kostum memenuhi gang-gang di seluruh area. Tapi, pesta Halloween tahun ini mencatat kerumunan yang lebih besar dari sebelumnya.
Menurut salah satu saksi di tempat kejadian, kepadatan massa mencapai titik di mana orang-orang benar-benar terjebak di tempat. Menurut cerita yang beredar, orang-orang bergegas melihat seorang selebritas di salah satu perusahaan di kawasan tersebut.
Sesaat sebelum kejadian, seorang korban tragedi Itaewon yang selamat melaporkan mendengar orang-orang berteriak. Situasi berubah jadi fatal ketika beberapa orang di tengah kerumunan tersandung dan jatuh, mendorong orang lain di sebelah mereka dan memicu efek domino. Saksi mata mengatakan, "keruntuhan" itu tampaknya terjadi "secara tiba-tiba."
Salah satu yang selamat mengatakan bahwa ia merasakan beban tiba-tiba di punggungnya saat kerumunan itu maju ke depan. "Dorongan itu menjatuhkan beberapa orang," katanya. "Saya melihat satu laki-laki terluka parah dan berdarah di sekujur tubuh."
Karena jalan yang menanjak, massa semakin menekan mereka yang menurun, dan orang-orang menumpuk di atas yang lain, sekitar lima hingga enam orang. Tekanan tersebut menyebabkan orang di bawah mengalami kesulitan bernapas dan kehilangan kesadaran.
- Telkomsel Dorong Kolaborasi Berkelanjutan untuk Jaga Kelestarian Lingkungan Hidup
- Kemudahan Akses Layanan, Garda Medika Sinergi Dengan Kimia Farma
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Rabu, 26 Oktober 2022
Saksi mata mengatakan bahwa kerumunan berteriak pada mereka yang berada di atas untuk "mundur" demi menyelamatkan orang-orang di bawahnya. Tapi, beberapa orang di antara kerumunan itu salah memahaminya sebagai "dorongan" dan melakukan apa yang mereka dengar, memperpanjang kesulitan tersebut.
Laporan awal mengklaim bahwa kerumunan telah menginjak-injak satu orang. Pekerja darurat dan ambulans dari Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan dan stasiun pemadam kebakaran terdekat lain tiba di tempat kejadian lebih lambat dari biasanya karena semua lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki di daerah tersebut. (*)