Terlanjur Terjebak Penipuan LinkedIn, Ini Cara Mengatasinya

Yunike Purnama - Sabtu, 28 Januari 2023 16:09
Terlanjur Terjebak Penipuan LinkedIn, Ini Cara MengatasinyaIlustrasi aplikasi Linkedln (sumber: Pixabay)

BANDAR LAMPUNG - Kasus penipuan saat ini memang ada di mana saja. Tidak hanya di Facebook dan Instagram, penipuan bahkan bisa terjadi di LinkedIn.

Seperti akun media sosial, LinkedIn mulai ramai akan banyaknya akun palsu. Selain itu, alasan mengapa penipuan LinkedIn tampak begitu lazim adalah bahwa banyak orang yang cenderung mempercayai platform LinkedIn. 

Tidak hanya itu, LinkedIn memiliki 810 juta pengguna jadi audiensnya menjadi sangat besar dan dapat menguntungkan para penipu.

Apakah Anda Bisa Ditipu di LinkedIn?

Seperti yang dilansir dari laman Reader’s Digest, menurut Chris Hauk, consumer privacy champion dari Pixel Privacy mengatakan bahwa pengguna jejaring sosial merupakan target populer bagi penipu, dan tidak terkecuali LinkedIn. Penipu LinkedIn tertarik pada jaringan yang ada di LinkedIn karena posisi pengguna dan persepsi pendapatan serta status keuangan yang lebih tinggi.

Cara Mengenali Penipuan di LinkedIn

Penipu di LinkedIn biasanya akan membuat identitas palsu atau menyamar sebagai orang atau perusahaan yang sah atau valid. Tujuan mereka yaitu untuk mencuri uang bahkan identitas Anda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri penipuan di LinkedIn, seperti berikut ini.

1. Penawaran tampak terlalu muluk.

2. Pesan yang dikirim memiliki kesalahan ejaan atau tata bahasanya buruk.

3. Pesan yang tidak ditujukan langsung kepada Anda secara pribadi.

4. Pesan meminta informasi pribadi atau keuangan Anda.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjebak dalam Penipuan LinkedIn?

Jika Anda sudah merasa bahwa Anda ditipu oleh scammer atau penipu di LinkedIn, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengubah kata sandi atau password LinkedIn lalu tambahkan autentikasi multifaktor atau multifactor authentication.

Kemudian, segera pindai malware yang ada di ponsel atau komputer Anda. Buat kata sandi yang kuat dan unik. Berhentilah menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun. 

Anda juga perlu mengubah password atau kata sandi untuk akun penting lainnya seperti email, rekening bank, VPN, dan penyimpanan cloud. Kemudian, pastikan Anda telah mengaktifkan multifactor authentication untuk setiap akun tersebut. Terakhir, cadangkan semua data Anda.

Jika Anda dikirimi link phishing, Anda dapat meneruskan pesan tersebut langsung ke LinkedIn di [email protected]. (*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS