Teh Gunung Dempo PTPN VII Hadir di Taman Kambang Iwak Palembang
Eva Pardiana - Sabtu, 17 September 2022 14:49PALEMBANG – Anak-anak karyawan BUMN yang tergabung dalam Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia Bersatu (FKPPIB) mengenalkan Teh Gunung Dempo produksi PTPN VII di Taman Kambang Iwak, Palembang, Sabtu, 17 September 2022.
Di tengah ramainya warga berolah raga di jogging track yang mengelilingi kolam, mereka menggelar lapak dan menawarkan teh seduh hangat untuk dinikmati secara gratis.
Teh yang diproduksi PTPN VII Unit Pagaralam dari kebun seluas 1.500 hektare di lereng Gunung Dempo, Sumatra Selatan itu mendapat sambutan hangat. Ratusan cup teh yang diseduh dari jenis teh hitam itu tandas hanya dalam 30 menit.
Kerumunan sempat menarik perhatian pengunjung karena banyak orang yang antusias bertanya tentang khasiat produk dan jenis-jenis teh yang diproduksi.
Kepala Bagian Pengadaan, Pemasaran, dan Umum PTPN VII Iyushar Gandasaputra mengapresiasi prakarsa FKPPIB ini. Ia mengaku membutuhkan partner yang bisa mengenalkan produk-produk PTPN VII sekaligus mengedukasi masyarakat.
“Teh yang kami produksi adalah salah satu teh terbaik. Bahkan, teh kami kategori eksklusif karena dihasilkan dari lereng Gunung Dempo yang menghadap ke timur sehingga mendapat sinar matahari pagi secara penuh. Rasanya juga khas dan banyak khasiatnya,” kata Bang Iyus, sapaan akrabnya.
- Strategi Telkom Kejar Pertumbuhan Kinerja hingga Akhir Tahun 2022
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Sabtu, 17 September 2022
- PLN Pastikan Tidak Ada Penghapusan Daya 450 VA
Iyushar menambahkan, ke depan, seluruh produk ritel yang dihasilkan semua anak perusahaan PTPN Holding secara bertahap akan diupayakan menggunakan merek Nusakita.
Dalam konteks ini, ia menjelaskan teh yang saat ini masih menggunakan merek Gunung Dempo kemungkinan besar akan beralih merek ke Nusakita, tetapi dengan penjelasan basis produknya.
“Secara nasional Holding Perkebunan Nusantara sudah me-launching merek Nusakita sebagai brand nasional. Beberapa produk merek Nusakita yang sudah masuk ke pasar ritel antara lain gula putih, minyak goreng, teh, dan kopi,” kata dia.
Di arena pengenalan produk yang berada di bilangan Talangsemut, Bukit Kecil, Kota Palembang itu, berbagai komentar disampaikan para penikmat teh. Chairul (61), seorang pensiunan ASN memberi komentar positif kepada produk teh milik BUMN Perkebunan ini. Menurutnya, teh yang disuguhkan kepada pengunjung sangat terasa orisinalitasnya.
“Saya sruput pertama tadi terasa banget aslinya. Sepetnya (kelat) terasa banget. Beda dengan teh-teh merek lain. Apalagi ini disajikan nggak pakai gula, jadi kerasa banget. Ini kalau ditambah gula sedikit, atau manis-manis jambu, enak sekali,” katanya.
Beberapa pengunjung yang ikut menikmati teh cuma-cuma ini, selain mengapresiasi juga bertanya tentang jenis produk, bahkan membeli produk. Sayangnya, anak-anak hanya membawa beberapa produk sehingga hanya bisa melayani beberapa pembeli saja.
Ketua Umum FKPPIB Tezza Aldiano didampingi Korda FKPPIB Sumsel Muhammad Bagus Aliy mengatakan, pihaknya sebagai generasi muda anak karyawan BUMN melihat potensi yang ada di PTPN VII. Menurut dia, teh Gunung Dempo memilik prospek pasar yang sangat baik dengan manfaat yang juga sangat menarik.
- Sampoerna Agro Berhasil Bukukan EBITDA Rp1,1 Triliun
- Kinerja Keuangan Antam (ANTM) EBITDA Capai Rp3,74 Triliun
- 6 Aplikasi Pengatur Keuangan Terbaik, Patut Dicoba agar Gaji Tak Numpang Lewat
“Kami hanya ingin berekspresi sekaligus eksperimen dengan teh produksi PTPN VII ini. Soalnya, produknya bagus banget tetapi masyarakat belum familiar. Mungkin karena perusahaan masih lebih berorientasi ekspor dan partai besar ya, sehingga belum banyak di pasaran,” kata Tezza.
Tezza yang merupakan anak karyawan PTPN VII ini mengaku mengenal produk ini sudah lama. Ia menilai, jika produk ini dikenal oleh masyarakat luas dan mendapat respons positif, akan membuka kemungkinan perusahaan untuk melakukan perluasan bisnis retail dengan produk teh ini.
“Sebenarnya hanya kebetulan saja kami mengenal teh Gunung Dempo ini sangat bagus, tetapi belum dikenal. Kami hanya ingin ikut mengenalkan kepada masyarakat. Nah, kalau ternyata respons pasarnya bagus, kan bisa dikembangkan,” kata dia.
- 6 Cara Memulai Bisnis Online Shop Baju yang Tidak Anda Sadari
- Tips Investasi Reksa Dana untuk Pendidikan Anak
- Strategi Telkom Kejar Pertumbuhan Kinerja hingga Akhir Tahun 2022
Di lain pihak, Muhammad Bagus Aliy menyambut baik kegiatan yang dimulai dari Lampung itu. Menurutnya, pengenalan produk minuman khas kepada masyarakat Sumsel, khususnya Kota Palembang sangat strategis. Sebab, tambah dia, masyarakat Palembang memiliki ragam kuliner yang sangat menonjol, bahkan sampai tingkat nasional dan dunia.
“Pengenalan produk teh Gunung Dempo di Palembang ini sangat tepat. Sebab, Palembang ini terkenal dengan makanannya. Yang paling sohor pasti pempek dan kerupuk. Nah, untuk minumannya memang belum ada. Saya pikir, teh Gunung Dempo ini ke depan harus dibranding jadi minuman khas Palembang mendampingi pempek dan kerupuk,” kata dia. (*)