Sri Mulyani: Realisasi Belanja Negara Rp1.235 Triliun pada Semester I 2022

Yunike Purnama - Kamis, 28 Juli 2022 06:19
Sri Mulyani: Realisasi Belanja Negara Rp1.235 Triliun pada Semester I 2022Menteri Keuangan Sri Mulyani. (sumber: Kemenkeu)

JAKARTA - Pemerintah mencatat realisasi belanja negara sebesar Rp1.234,6 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 40 persen terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan belanja tersebut terdiri dari belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp392,8 triliun atau 41,5 persen dari APBN.

"Belanja kementerian dan lembaga digunakan terutama belanja pegawai termasuk THR, kegiatan operasional kementerian dan lembaga, dan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat," ujar Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN Kita Juli 2022, Rabu, 27 Juli 2022.

Sri Mulyani merinci realisasi belanja pegawai kementerian dan lembaga sebesar Rp121,9 triliun atau turun 1,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya karena pergeseran pembayaran gaji ke 13 pada Juli 2022.

Kemudian belanja barang kementerian dan lembaga menurun 23 persen dari Rp178,3 triliun menjadi Rp142,9 triliun karena penurunan realisasi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC PEN) serta efisiensi kegiatan pegawai yang masih dilakukan secara daring.

Selanjutnya belanja nonkementerian dan lembaga sebesar Rp483,7 triliun atau 35,7 persen dari APBN 2022 terutama karena penyaluran subsidi sebesar Rp96,4 triliun, kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik senilai Rp104,8 triliun, pembayaran pensiun serta jaminan kesehatan ASN.

Menurutnya realisasi anggaran program Kartu Prakerja yang juga termasuk belanja non kementerian dan lembaga telah sebesar Rp5,6 triliun atau 50,5 persen dari pagu.

"Anggaran ini digunakan biaya pelatihan dan insentif program kartu prakerja bagi 1,6 juta peserta," ucap Sri Mulyani.

Lalu realisasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp367,1 triliun atau 45,6 persen terhadap APBN serta pembiayaan investasi terealisasi sebesar Rp48 triliun.

"Pembiayaan investasi pada klaster infrastruktur digunakan menyelesaikan proyek strategis nasional dan pembiayaan sektor perumahan," kata dia. (*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS