Realisasi Invetasi di Bandar Lampung Triwulan II/2022 Baru 36 Persen dari Target

Eva Pardiana - Jumat, 26 Agustus 2022 17:45
Realisasi Invetasi di Bandar Lampung Triwulan II/2022 Baru 36 Persen dari TargetPlt. Kepala Dinas PMPTSP Bandar Lampung, Muhtadi. (sumber: M. Iqbal Pratama/Kabar Siger)

BANDAR LAMPUNG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandar Lampung mencatat realisasi investasi di kota setempat sampai dengan triwulan II/2022 baru sebanyak Rp585 miliar atau 36,13 persen dari yang ditargetkan pemerintah provinsi sebesar Rp1,6 triliun secara tahunan.

Total realisasi investasi senilai Rp585 miliar ini terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

"Adapun capaian investasi Rp585 miliar tersebut yang berinvestasi di sektor sekunder sebesar Rp218,8 miliar, sedangkan pada sektor tersier diperoleh Rp366,3 miliar. Insya Allah di akhir tahun target bisa tercapai," ujar Plt Kepala Dinas PMPTSP Bandar Lampung Muhtadi saat dimintai keterangan, Jumat 26 Agustus 2022

Dirinya juga menuturkan, untuk mengejar target investasi dari provinsi Rp1,6 miliar di tahun 2022 tersebut, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya, seperti halnya memberikan kemudahan kepada investor yang ingin berinvestasi di ibu kota Provinsi Lampung ini.

"Kemudahan itu kalau ingin berinvestasi di Bandar Lampung kita bantu perizinannya tidak dipersulit, menciptakan kenyamanan supaya investor itu tidak takut. Selain aman, tapi juga nyaman menanam modalnya di Bandar Lampung. Jadi jaminan seperti itu yang kita berikan," katanya.

Ia juga menyampaikan, dari jumlah realisasi investasi tersebut pada Triwulan l ada 61 proyek atau perusahaan, kemudian pada triwulan ke ll bertambah menjadi 129 proyek yang berinvestasi.

"Dimana nilai investasi terbesar adalah di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp244 miliar, dan disusul sektor industri kimia dan farmasi yakni Rp129 miliar," Jelasnya.

Untuk realisasi investasi di PMA dengan total sebanyak $20 juta itu diperoleh dari sektor sekunder yakni pada industri makanan sebesar $2,4 juta.

Sementara pada sektor tersier sebesar $17,5 juta dengan rincian yakni perdagangan dan reparasi sebesar $2 juta, lalu pada transportasi, gudang dan komunikasi senilai $139 ribu, kemudian pada perumahan dan kawasan perkantoran $15,1 juta dan pada bidang jasa lainnya $174 ribu.

"Selanjutnya, realisasi investasi pada PMDN sebesar Rp269 miliar tersebut diperoleh dari sektor sekunder sebanyak Rp182,8 miliar, sedangkan pada sektor tersier Rp87,1 miliar," tuturnya. (IQB)

RELATED NEWS