Pupuk Indonesia: Stok Pupuk Bersubsidi di Lampung Capai 29.144 Ton

Eva Pardiana - Kamis, 27 Oktober 2022 19:43
Pupuk Indonesia: Stok Pupuk Bersubsidi di Lampung Capai 29.144 TonSVP PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia, Agus Susanto saat meninjau stok pupuk bersubsidi di gudang lini II , Komplek Pergudangan Padimas, Campang Raya, Bandar Lampung pada Kamis, 27 Oktober 2022. (sumber: Eva Pardiana/Kabar Siger)

BANDAR LAMPUNG – PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan pasokan pupuk  bersubsidi untuk wilayah Lampung aman. Adapun stok pupuk bersubsidi saat ini sebanyak 29.144 ton atau 138 persen dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar 21.098 ton.

Hal itu disampaikan oleh SVP PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia, Agus Susanto dalam acara Media Gathering PSO Wilayah Barat di Novotel Bandar Lampung pada Kamis, 27 Oktober 2022. Adapun rincian stok pupuk bersubsidi ini terdiri dari Urea sebesar 11.256 ton dan NPK sebesar 17.888 ton.

Agus mengatakan ketentuan stok pupuk bersubsidi diatur oleh Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi.

“Mengenai pupuk subsidi, kami menyalurkan sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh pemerintah. Pada tahun ini, terbit aturan baru yaitu Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Mengenai stok hingga tanggal 25 Oktober 2022, kami menyediakannya sudah sesuai ketentuan, yaitu untuk dua minggu ke depan,” demikian ungkap Agus.

Agus menjelaskan, alokasi pupuk subsidi secara nasional ditetapkan sebesar 8.042.130 ton. Khusus alokasi Provinsi Lampung ditetapkan sebesar 561.407 ton yang terdiri dari Urea sebesar 326.169 ton, NPK sebesar 202.547 ton, SP-36 sebesar 18.621 ton, ZA sebesar 7.888 ton, dan Organik sebesar 6.155 ton.

Hingga 25 Oktober 2022, lanjut Agus, realisasi penyaluran atau pendistribusian pupuk bersubsidi sudah mencapai 441.541 ton atau setara 104,1% persen dari SK alokasi sampai dengan bulan Oktober untuk Provinsi Lampung. Angka tersebut terdiri dari Urea 236.895 ton, NPK sebesar 173.516 ton, SP-36 17.490 ton, ZA sebanyak 7.700 ton, dan Organik sebesar 5.940 ton.

Menurut Agus, seluruh stok pupuk bersubsidi di Lampung akan didistribusikan ke 17 gudang Lini III yang melibatkan 64 distributor dan 1.506 kios pupuk lengkap (KPL) yang tersebar di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Media Gathering PSO Wilayah Barat di Novotel Bandar Lampung pada Kamis, 27 Oktober 2022. 

Agus menambahkan penyaluran pupuk bersubsidi ini didistribusikan ke semua lini sesuai dengan Surat Keputusan (SK) kepala daerah sebagai aturan turunan dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 41 Tahun 2021 yang pertengahan tahun ini direvisi menjadi Permentan Nomor 10 Tahun 2022 mengatur alokasi pupuk bersubsidi tahun 2022.

Sesuai Permentan No. 10 Tahun 2022, pupuk bersubsidi saat ini difokuskan pada dua jenis pupuk, yaitu Urea dan NPK. Kedua jenis pupuk bersubsidi ini diperuntukan bagi sembilan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi. Kesembilan komoditas tersebut adalah padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi.

Adapun petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi diantaranya adalah, wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektar, dan menggunakan Kartu Tani (untuk di wilayah tertentu).

Lebih lanjut Agus menjelaskan petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat. Karena pupuk bersubsidi disalurkan secara tertutup, yaitu sesuai nama dan alamat petani sehingga petani tidak bisa membeli pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi di luar wilayahnya.

“Jadi salah satu tujuan kita berkumpul pada hari ini, untuk menyosialisasikan kepada kawan-kawan petani terkait dengan peraturan yang baru ini. Karena terdapat perubahan dari jenis pupuk yang disubsidi maupun komoditinya, dari yang sebelumnya sekitar 70 dengan Permentan Nomor 10 Tahun 2022 menjadi 9 komoditi saja,” tandasnya. (EP)

Editor: Eva Pardiana
Bagikan

RELATED NEWS