PTPN I Regional 7 dan BKKBN Sinergi Turunkan Angka Stunting di Lampung

Eva Pardiana - Rabu, 24 September 2025 18:16
PTPN I Regional 7 dan BKKBN Sinergi Turunkan Angka Stunting di LampungPTPN I memberikan bantuan kepada 200 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kabupaten Lampung Tengah dan Pesawaran. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji, didampingi Bupati Lampung Tengah Ardito, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPN I Doni P. Gandamihardja, serta Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun di Desa Poncowarno, Kecamatan Kalirejo, Rabu (23/9/2025). (sumber: PTPN I Regional 7)

BANDARLAMPUNG — PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) melalui Regional 7 menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program percepatan penurunan stunting di Provinsi Lampung. Dalam kegiatan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), PTPN I memberikan bantuan kepada 200 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kabupaten Lampung Tengah dan Pesawaran.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji, didampingi Bupati Lampung Tengah Ardito, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPN I Doni P. Gandamihardja, serta Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun. Acara berlangsung di Desa Poncowarno, Kecamatan Kalirejo, Rabu (24/9/2025).

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPN I, Doni P. Gandamihardja, menjelaskan bahwa PTPN I secara berkesinambungan mendukung program penurunan stunting di berbagai wilayah kerja. Pada Juni lalu, perusahaan juga menyalurkan bantuan serupa di Regional 2, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Pangalengan.

“Khusus di Lampung, ini merupakan bantuan kedua melalui PTPN I Regional 7. Ini komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam program pengentasan stunting yang menjadi salah satu prioritas nasional. Bantuan yang diberikan berupa paket nutrisi bagi 200 KRS, terdiri dari 100 KRS di Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah, serta 100 KRS lainnya di Kecamatan Gedong Tataan, Negeri Katon, dan Way Lima, Kabupaten Pesawaran,” ujarnya.

Selain bantuan nutrisi, PTPN I juga menyalurkan bantuan non-nutrisi berupa perbaikan rumah tidak layak huni dan penyediaan jamban sehat. Program bedah rumah dilaksanakan di dua lokasi, masing-masing satu rumah di Lampung Tengah dan satu rumah di Pesawaran. Sementara itu, untuk mendukung sanitasi layak, dibangun enam unit jamban sehat di dua kabupaten tersebut.

Melalui program ini, Doni berharap keluarga penerima manfaat dapat memperoleh asupan gizi yang lebih baik, hunian yang lebih layak, serta akses sanitasi yang memadai. Dengan demikian, tumbuh kembang anak-anak dari keluarga risiko stunting dapat lebih optimal, sehingga lahir generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji mengapresiasi sinergi lintas sektor dengan PTPN I dalam program percepatan penurunan stunting, termasuk dukungan sebagai Orang Tua Asuh.

Ia menjelaskan, penyebab stunting tidak hanya dipicu oleh kekurangan gizi, tetapi juga faktor non-nutrisi, seperti sanitasi yang buruk, minimnya akses air bersih, serta kondisi rumah yang tidak layak huni.

“Stunting itu penyebabnya ada dua, nutrisi dan non-nutrisi. Yang non-nutrisi itu seperti air bersih, sanitasi, dan MCK. Untuk nutrisi, kita sudah bantu 200 warga di sini, yang akan didampingi selama enam bulan ke depan,” jelasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Wihaji juga menyerahkan bantuan nutrisi kepada warga dan meninjau langsung satu keluarga KRS. Dari hasil pemeriksaan bersama Bupati Lampung Tengah Ardito, yang juga seorang dokter, diketahui dua dari tiga anak dalam keluarga tersebut berpotensi mengalami stunting akibat kondisi sanitasi yang buruk.

Selain itu, Menteri Wihaji bersama Bupati Lampung Tengah Ardito, Anggota DPR RI Hanan Razak, Dirkeu dan Menris PTPN I Doni P. Gandamihardja, serta Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah bantuan PTPN I. Ia juga meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG) tepat sasaran. (*)

Editor: Eva Pardiana
Bagikan

RELATED NEWS