Private Placement Maharaksa Biru (OASA) Disetujui, Siap Cari Investor Pengembangan EBT

Yunike Purnama - Jumat, 23 Juni 2023 06:36
Private Placement Maharaksa Biru (OASA) Disetujui, Siap Cari Investor Pengembangan EBTIlustrasi wood chip, produk yang baru dirintis oleh Maharaksa Biru Energy bersama Koppetindo. (sumber: Freepik)

JAKARTA - Rencana PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) untuk aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement untuk menggaet investor dalam rangka pengembangan energi baru terbarukan (EBT) telah disepakati.

Kesepakatan tersebut ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan hari ini, Kamis, 22 Juni 2023.

Direktur Utama Maharaksa Biru Energi Bobby Gafur Umar mengatakan, kesepakatan ini dapat menjadi pendorong bagi perseroan untuk pengembangan usaha ke depan, khususnya yang berhubungan dengan EBT.

"RUPSLB sudah menyetujui PMTHMETD perseroan. Ini memberikan angin segar bagi perseroan untuk menjaring investor strategis guna pengembangan usaha ke depan," ujar Bobby melalui keterangan yang diterima TrenAsia jaringan Kabarsiger, Kamis, 22 Juni 2023.

Untuk diketahui, OASA melaksanakan private placement melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 634,72 juta lembar saham atau setara dengan 10% dari seluruh saham yang disetor penuh perseroan.

Bobby mennyampaikan, OASA melalui anak usahanya sudah menyiapkan strategi bisnis baru yang akan menjalankan cetak biru dengan ruang lingkup usaha ke arah pengembangan EBT, industri hijau, industri biochemicals, digital, teknologi informasi, dan industri biomassa.

Pengembangan usaha tersebut diinisiasi dengan mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG).

"Komitmen kami sudah jelas, tegak lurus mengedepankan aspek lingkungan," kata Bobby.

Untuk mengembangkan bidang EBT ini, OASA berencana untuk membangun fasilitas pengolahan sampah karena pertumbuhan jumlah penduduk dan pemekaran wilayah secara masif telah mengakibatkan jumlah sampah semakin tidak terkendali.

Hal tersebut pun pada gilirannya dikatakan Bobby telah berdampak buruk, di antaranya pencemaran udara yang terjadi di mana-mana dan mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.

Kemudian, OASA pun telah merintis pengembangan usaha di bidang wood chip melalui kerja sama dengan Koperasi Energi Terbarukan Indonesia (Koppetindo).

Produksi wood chip ini dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk dipasok sebagai bahan baku co-firing, substitusi dari batu bara, ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdekat.

Sebagai informasi, wood chip adalah potongan kayu berukuran kecil hingga sedang yang dibentuk dengan memotong potongan kayu yang lebih besar seperti pohon, cabang, sisa penebangan, tunggul, akar, dan limbah kayu.

Dalam kesempatan yang sama Bobby menyatakan bahwa pihaknya optimis dengan kinerja OASA untuk beberapa tahun ke depan.

Bahkan, ia mengatakan bahwa OASA berpotensi untuk membukukan pendapatan dan laba bersih yang meningkat hingga 100% secara tahunan di 2023.

Keyakinan tersebut dilatarbelakangi oleh perseroan yang telah mematangkan rencana pengembangan usaha yang diharapkan dapat segera berkontribusi terhadap kinerja keuangan perseroan, di antaranya pengolahan limbah yang diikuti dengan sistem smart lighting di berbagai kota.

"Kami akan ekspansi masuk ke pengolahan limbah. Saat ini kami sedang ikut tender di dua kota. Dalam rangka pengembangan kami di bisnis smart city, kami juga akan ikut mengembangkan usaha smart lighting, bagian dari pengembangan smart city yang akan dikembangkan perseroan di dua kota kecil," tutur Bobby.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, OASA yang bergerak di bidang EBT ini mencatat pendapatan yang melonjak hingga 1.096% dari Rp3,14 miliar pada 2021 menjadi Rp40,8 miliar pada 2022.

Pendapatan ini terutama dikontribusi oleh segmen jasa konstruksi yang menorehkan angka sebesar Rp40 miliar. Pada tahun sebelumnya, Maharaksa Biru Energi belum menerima pendapatan dari segmen tersebut.

Kemudian, OASA mencatat beban pokok pendapatan sebesar Rp2,08 miliar, yang mana angkanya meningkat drastis sebesar 157,82% secara year-on-year (yoy) dari Rp2,08 miliar menjadi Rp5,37 miliar.

Walau beban meningkat, namun pendapatan perseroan yang meroket pada gilirannya mendorong kenaikan 289,46% yoy dari Rp1,3 miliar menjadi Rp5,06 miliar.

Sementara itu, aset OASA pun melonjak 31,42% yoy dari Rp223,53 miliar yang tercatat pada akhir 2021 menjadi Rp293,77 miliar pada akhir 2022.(*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS