Pertumbuhan Penyaluran Kredit Perbankan Lampung Lebih Tinggi Dibanding Nasional

Yunike Purnama - Jumat, 13 Agustus 2021 05:47
Pertumbuhan Penyaluran Kredit Perbankan Lampung Lebih Tinggi Dibanding Nasional (sumber: null)

Kabarsiger.com, BANDARLAMPUNG - Deputi Direktur Pengawasan LJK OJK Provinsi Lampung Aprianus John Risnad memaparkan, selaras dengan perekonomian daerah Provinsi Lampung yang tercatat tumbuh positif 5,03% (year on year) pada Triwulan II 2021 ini, perkembangan penyaluran kredit Perbankan di wilayah Provinsi Lampung juga menunjukkan pertumbuhan cukup signifikan yakni sebesar 6,34% (yoy)  dari  Rp65,92 Triliun menjadi  Rp70,10 Triliun atau meningkat Rp4,18 Triliun.

"Secara Year to Date atau periode Desember 2020 – Juni 2021, juga mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,77 Triliun atau sebesar 2,58 persen," papar John saat media update Kinerja Industri Jasa Keuangan secara virtual, Kamis (12/8/2021).

Perkembangan yang positif ini menjaga momentum dan optimisme untuk pemulihan ekonomi di daerah di tengah pandemi covid 19 yang masih berlangsung.

Sementara kebijakan OJK berupa restrukturisasi kredit di sektor perbankan terus mengalami penurunan, yang dimulai sejak Triwulan 4 - 2020.

Perlu diingat program restrukturisasi kredit bukan bentuk penyelesaian jangka panjang, melainkan hanya jangka pendek.

Karena akar masalahnya adalah kesehatan kemudian merambat ke permasalahan ekonomi dan berhubungan langsung kepada mobilitas kegiatan masyarakat. 

Tercatat pada triwulan II 2021, program restrukturisasi kredit perbankan, telah diberikan kepada 65.380 debitur dengan nominal Rp6,21 Triliun, dengan perincian Bank Umum sebanyak 63.513 debitur dengan nominal sebesar Rp5,81 Triliun, menurun dibandingkan dengan posisi Desember 2020 yang sebesar Rp6,45 Triliun dengan 91.403 Debitur. 

"Sedangkan untuk BPR dan BPRS sebanyak 1.867 debitur dengan nominal sebesar Rp398,68 Milyar, menurun dibandingkan dengan posisi Desember 2020 yang sebesar Rp422,40 Milyar dengan 2.078 debitur," jelasnya.

Berdasarkan data realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Provinsi Lampung sampai Semester 1 - 2021 tercatat penempatan dana pemerintah di bank Himbara, yang kemudian diteruskan menjadi penyaluran kredit dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di wilayah Provinsi Lampung mencapai Rp12,32 Triliun dengan jumlah debitur 322.166 debitur atau meningkat lebih dari 2 kali lipat dibanding posisi Desember 2020 yang tercatat sebesar Rp5,40 Triliun dengan 133.738 debitur.

“Sinyal positif terus ditunjukkan oleh beberapa parameter ekonomi dan keuangan utama  di Triwulan II 2021, hal ini patut menjadi perhatian agar di triwulan III kita dapat mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan tetap mendukung upaya pemerintah daerah dalam melakukan percepatan belanja pemerintah, mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan meningkatkan penyaluran kredit di sektor ekonomi produktif khususnya sektor prioritas antara lain sektor pertanian dan perkebunan. "

Untuk diketahui pertumbuhan kredit terbesar secara nominal menurut sektor ekonomi 3 teratas (yoy) adalah sektor  penerima kredit bukan lapangan usaha (kredit konsumtif) sebesar Rp1,33 Triliun (naik 5,06%), sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp1,11 Triliun (naik 7,74%) dan sektor pertanian,perburuan dan kehutanan sebesar Rp903, 12 Miliar (naik 9,84%).

Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto menambahkan, OJK juga terus mencermati pergerakan rasio NPL Perbankan yang per posisi Juni 2021 mengalami kenaikan dibandingkan posisi sebelumnya.

Tercatat rasio NPL Gross Perbankan bulan Juni 2021 mencapai 4,98% sedangkan rasio NPL Netto hanya sebesar 1,34%. Untuk NPL Gross menunjukkan peningkatan dibandingkan posisi triwulan sebelumnya sebesar 4,95% dan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,73%.  Kenaikan NPL ini berasal dari  Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran serta Sektor Perikanan.

"Potensi kenaikan NPL ini juga telah diingatkan oleh OJK selaku regulator di sektor jasa keuangan dan telah jauh-jauh hari diantisipasi oleh perbankan dengan menjaga kecukupan pembentukan cadangan kerugian aktiva produktif serta lebih selektif dalam penyaluran kredit dan pelaksanaan restrukturisasi kredit, "paparnya.

Kinerja KUR dan Kredit UMKM Perbankan

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Lampung, hingga Juni 2021 mencapai Rp3,74 Triliun kepada 111.162 Debitur atau sebesar 61,58% dari Target penyaluaran KUR di tahun 2021 yang sebesar Rp6,08 Triliun.

Tingkat kelancaran pengembalian KUR ini sangat baik hampir mencapai 100 % atau kredit bermasalahnya sangat kecil hanya sebesar Rp29 juta. Diharapkan pembiayaan usaha melalui KUR bisa mendukung pengembangan sektor-sektor prioritas khususnya yang berbasis sector pertanian dan perkebunan.

Kredit UMKM pada Triwulan II 2021 sebesar Rp21,31 Triliun, secara year to date mengalami peningkatan sebesar 1,97% dengan posisi Desember 2020 sebesar Rp20,89 Triliun. 

Demikian juga secara year on year mengalami peningkatan sebesar 3,44% atau naik Rp0,71 Triliun dengan posisi Juni 2020 sebesar Rp20,60 Triliun.  Secara keseluruhan, share kredit UMKM terhadap total kredit masih mengalami penurunan dari 31,24% di Juni 2020 menjadi 30,57% di Desember 2020 dan posisi Juni 2021 sebesar menjadi 30,39%.

OJK dan Perbankan terus mengupayakan peningkatan share kredit UMKM terhadap total kredit di Triwulan III – 2021 mendatang.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) UMKM perbankan mengalami peningkatan di Triwulan II 2021, posisi bulan Juni 2021 sebesar 3,61% dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 3,08%.  Kenaikan NPL di sektor UMKM ini berasal dari  Sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, Sektor Perikanan serta Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.(*)

Editor: Yunike Purnama
Tags ojkperbankanDPKBagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS