Pertama di Asia Tenggara, Telkomsel - PT Freeport Terapkan 5G Underground Smart Mining
Yunike Purnama - Senin, 05 September 2022 09:23PAPUA – Telkomsel dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi untuk menghadirkan penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining pertama di Asia Tenggara untuk mendukung operasional industri pertambangan di Indonesia. Teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel akan mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh untuk meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas pertambangan PTPFI.
Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining secara resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo, dan dihadiri juga oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Investasi/Kepala BKPM, Menteri Sekretaris Negara di Tembagapura, Papua.
Menteri BUMN RI Erick Thohir mengatakan salah satu prioritas Kementerian BUMN adalah mewujudkan kepemimpinan teknologi. Kalau kita lihat dari kajian Deloitt Internasional di tahun 2021. Di mana 5G Mining sudah diujicoba dan atau digunakan di Amerika Serikat, Swedia, Tiongkok dan Rusia, hasilnya bisa meningkatkan produktivitas sampai 25%, biaya operasional khususnya pengeboran turun sampai 40% dan penghematan energi sampai 20%.
- Revitalisasi Kurikulum Berbasis OBE, Prodi TI IIB Darmajaya Gelar FGD
- AKR Corporindo Kembali Ditunjuk Jadi Distributor BBM Bersubsidi
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Senin, 5 September 2022
“Hal ini yang kami minta dan coba benchmarking di seluruh grup Mind-ID, tidak hanya operasionalnya tetapi juga digitalisasinya, agar Mind-ID ke depan sebagai holding industri pertambangan bisa terus efisien,” ujarnya.
Erick meyakini terobosan pemanfaatan 5G Underground Smart Mining yang didukung Telkomsel ini dapat digunakan lebih luas lagi di ekosistem industri pertambangan Indonesia, serta membuka lebih banyak inovasi baru berbasis teknologi digital di industri pertambangan sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat dan negara.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan sukses menjadi perusahaan telekomunikasi digital pertama di Indonesia yang menggelar jaringan dan layanan 5G. Telkomsel kini melanjutkan komitmennya untuk memperkuat ekosistem pemanfaatan teknologi 5G yang kali ini diwujudkan dengan dukungan penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining pertama di lingkungan operasional pertambangan PT Freeport Indonesia.
“Telkomsel meyakini, penerapan teknologi jaringan broadband terdepan 5G akan semakin memberikan manfaat dan nilai lebih, terutama dalam mendukung transformasi sektor pertambangan, yang akan memperkuat kedaulatan digital bangsa melalui Revolusi Industri 4.0, baik itu melalui otomatisasi sektor pertambangan maupun peningkatan kapabiltas digital sumber daya manusia,” jelasnya.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas pun mengutarakan pengembangan tambang di kedalaman lebih dari 1.500 meter di bawah permukaan tanah memiliki risiko keselamatan yang tinggi bagi karyawan dan aset perusahaan lainnya. Sehingga, hal tersebut memerlukan perencanaan yang cermat, penerapan teknologi berkelas dunia, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni.
“Penerapan 5G Mining di tambang PTFI akan mendukung perusahaan untuk berkontribusi dalam memajukan industri pertambangan Indonesia sekaligus mendukung pergerakan Revolusi Industri 4.0 di dalam negeri,” ucapnya.
Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise di PTFI telah melalui pembaruan infrastruktur, penguatan jaringan, dan pengembangan platform untuk mobile edge computing. Saat ini, Telkomsel telah menggelar 6 unit BTS 5G yang menjangkau lokasi pertambangan PTFI di wilayah Tembagapura, termasuk area tambang bawah tanah.
Teknologi 5G Underground Smart Mining Telkomsel memungkinkan PTFI memonitor dan mencegah risiko kecelakaan kerja melalui optimalisasi penggunaan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan. Lebih jauh lagi, jaringan terkoneksi (Hyperconnected Network) kombinasi dari Telkomsel Private Network dan Edge Computing dapat menyediakan lebih banyak pemanfaatan kecerdasan buatan untuk perusahaan dalam penerapan Smart Mining yang lebih optimal.
Penerapan teknologi 5G Underground Smart Mining dari Telkomsel di tambang PTFI juga telah melalui tahap pembuktian dan pengujian jaringan untuk memastikan teknologi tersebut dapat menjadi solusi terbaik di kegiatan operasional PTFI serta membantu perusahaan dalam digitalisasi pertambangan bawah tanah. Smart Mining sendiri merupakan konsep teknologi terkini untuk mendorong optimalisasi pertambangan melalui implementasi teknologi AI (Artificial Intelligence), IoT (Internet-of-Things), Machine Learning, hingga Big Data yang dapat diterapkan dalam operasional sektor pertambangan.
Sejumlah keunggulan penerapan Smart Mining yang didukung teknologi 5G antara lain ketersediaan latensi yang rendah yang akan mendukung proses monitor aktivitas secara lebih real-time, dimana semua data dapat diintegrasikan untuk menciptakan proses kerja yang lebih aman. Kemudian, akses jaringan yang lebih cepat untuk pemanfaatan data secara real-time, yang memungkinkan perusahaan untuk menggunakan data tersebut dalam percepatan pengambilan keputusan sehingga memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengelola pertambangan. Lalu, cakupan jaringan 5G yang lebih luas dengan kapasitas perangkat terhubung yang lebih banyak, sehingga diharapkan dapat mendorong biaya operasional pertambangan yang lebih efisien.
Prospek penerapan 5G Underground Smart Mining tidak terbatas hanya pada operasional lapangan saja, tetapi juga pada seluruh lini kegiatan perusahaan, mulai dari tahap penelitian, penambangan, pengolahan, penyimpanan, hingga pengapalan. Beberapa solusi dan teknologi yang dapat dikembangkan untuk mendukung Smart Mining antara lain production performance monitoring, remote blasting, asset dan people tracking, drone surveillance dan inspection, video monitoring dan analytic dan lain sebagainya.
Hendri menambahkan, 5G Underground Smart Mining juga dapat mendorong penerapan teknologi yang lebih ramah lingkungan, yang mana teknologi jaringan 5G dapat memungkinkan peralatan mampu beroperasi dengan emisi yang lebih sedikit, sehingga dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan.
- IIB Darmajaya Gelar Semnas Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2022
- Terancam menjadi BPR di Tahun Ini, Berikut Daftar 17 Emiten Bank
- Tingkatkan Literasi Siswa, SMKN 1 Bakauheni Gelar Pelatihan Menulis
Teknologi jaringan 5G juga dipercaya dapat memudahkan operasional di area sulit dijangkau. Sebagai jaringan berteknologi terkini, 5G dapat dioptimalkan untuk menjadi solusi dalam memastikan kelancaran operasional yang berada di situs terpencil dengan tantangan geografis dan konektivitas yang unik.
Sukses menjadi perusahaan telekomunikasi digital pertama di Indonesia yang menggelar jaringan dan layanan 5G di Indonesia, hingga kini Telkomsel telah menghadirkan layanan Hyper 5G di sejumlah wilayah yang berada di 39 kota di seluruh Indonesia, dengan dukungan 248 BTS 5G. Sebelumnya, untuk pemanfaatan teknologi 5G di sektor industri dan korporasi, Telkomsel juga telah berkolaborasi dengan Schneider Electric di kota Batam untuk implementasi 5G Smart Manufacture, dan bersama PT Jababeka Infrastruktur (Jababeka) untuk penerapan Smart Industrial di Kawasan Jababeka, Jawa Barat.
“Sebagai digital ecosystem enabler, Telkomsel terus berupaya lampaui batas untuk membuka peluang kolaborasi lebih luas dalam mengakselerasikan peta jalan transformasi digital para pelaku lintas sektor industri melalui pemanfaatan teknologi 5G yang lebih komprehensif. Sehingga transformasi digital yang dilakukan dapat juga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Hendri. (*)