Perkembangan Rencana Adaro Energy Beralih Kembangkan EBT
Yunike Purnama - Jumat, 27 Januari 2023 10:33JAKARTA - Emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan beralih fokus mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam beberapa tahun mendatang. Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir atau Boy Thohir.
"Antara 10 hingga 20 tahun yang akan datang kita akan menuju Adaro green energy, kita masuk besar-besaran di hydro (air), wind (angin), solar (surya), dan lainnya," kata Boy Thohir dikutip dari Trenasia.com jaringan Kabarsiger.com saat Saratoga Investment Summit 2023.
Dia mengatakan langkah ini sebagai upaya ADRO mendukung transisi ke energi terbarukan sekaligus hilirisasi industri, sesuai dengan tujuan pemerintah Indonesia.
- Gubernur BI Paparkan 5 Tantangan Ekonomi Global Tahun 2023
- PenaKita Ajak Blogger Semakin Produktif
- Gubernur Arinal Dorong Pembangunan Sektor Pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat
"Hilirisasi akan membawa Adaro Energy menjadi sustainable dan tentunya akan menjadi negara yang leading," ujar Boy, yang merupakan adik dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dia mencontohkan salah satu program hilirisasi industri dari bahan baku nikel ke produk stainless steel telah berhasil menghasilkan devisa mencapai kisaran US$30 miliar hingga US$32 miliar pada 2022.
Dalam kesempatan ini, dia menyebut Adaro Group melalui PT Adaro Minerals Energy Tbk (ADMR) akan berinvestasi senilai US$1,35 miliar dalam proyek smelter aluminium di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, yang ditargetkan akan beroperasi pada awal 2025.
- Universitas Aisyah Pringsewu dan Poltekkes Kesuma Bangsa Kerja Sama Fokus Peningkatan Teknologi dan SDM
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Sabtu, 21 Januari 2023
- Booster Kedua Vaksin Covid-19 Dimulai 24 Januari, Cek Syaratnya
"Ini akan menjadi satu proyek terbesar di Indonesia selama dekade ini. So far kita sudah ada komitmen dan kita mulai kerja di lapangan, sehingga dapat berdampak besar terhadap makro ekonomi Indonesia" kata Boy Thohir.
Melalui smelter tersebut, produksi alumunium ditargetkan mencapai 1,5 juta ton per tahun, yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk kendaraan listrik, pembangkit listrik tenaga angin (PLTA), hingga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) .
ADRO ini membukukan laba bersih US$1,9 miliar pada kuartal III-2022 atau melonjak 352,21% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar US$420,9 juta.(*)