Perdana Menteri Inggris Pertahankan Kebijakan Lingkungan di Tengah Kritik Aktivis
Yunike Purnama - Sabtu, 05 Agustus 2023 14:40INGGRIS - Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, membela kebijakan pemerintahannya terhadap lingkungan setelah mendapat kritik dari para aktivis. Sang perdana menteri menyatakan capaian Inggris dalam mengurangi emisi karbon lebih baik daripada negara-negara besar lain.
Dilansir dari Reuters, Kamis 3 Agustus 2023, Inggris mengadopsi target mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050 di bawah pemerintahan mantan Perdana Menteri Theresa May. Pemerintahan tersebut dengan cepat meningkatkan kapasitas energi terbarukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Namun, kemajuan dalam pembangunan tenaga angin darat dan lepas pantai telah terhambat oleh sejumlah perubahan aturan. Hal itu tak lepas dari dorongan beberapa pengembang yang menyebut mereka akan kesulitan berinvestasi di Inggris tanpa insentif lebih baik.
Pemerintah juga menyetujui tambang batu bara dalam skala besar pertama mereka dalam beberapa dekade pada bulan Desember. Awal pekan ini Sunak mengumumkan pemerintahannya akan memberikan ratusan izin lagi untuk ekstraksi minyak dan gas di Laut Utara.
- Tujuh Cara Mengontrol Pengeluaran Saat Asyik Liburan
- Cara Terapkan Manajemen ESG Dalam Industri Logistik
- Upaya Link Net (LINK) Tekan Bahaya Limbah Elektronik
Ditanya di radio LBC apakah dia adalah seorang “radikal berbahaya” karena menginginkan peningkatan produksi bahan bakar fosil, Sunak kemudian membeberkan catatan iklim Inggris. Dia mengatakan Inggris telah melakukan dekarbonisasi lebih cepat daripada semua ekonomi besar G7 lain.
Untuk mendukung klaimnya, pemerintah mengutip data inventarisasi nasional yang disampaikan ke Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). “Kita seharusnya tidak menerima kritik dari siapapun tentang rekor kita. Rekor kami luar biasa. Lebih baik dari yang lain,” kata Sunak.
Hasil jajak pendapat yang dirilis pada hari Rabu 2 Agustus 2023 menunjukkan bahwa 67% pemilih berpendapat pemerintah sedang menangani masalah lingkungan dengan buruk. Hal itu merupakan penilaian terburuk sejak pertengahan tahun 2019 ketika YouGov mulai melacak opini publik tentang isu ini.
Sunak mengatakan bahwa ia peduli agar Inggris mencapai target nol bersih pada tahun 2050 dan ingin meninggalkan lingkungan dan iklim dalam kondisi yang lebih baik untuk anak-anaknya. Namun, dia menambahkan meskipun Inggris mencapai nol bersih, seperempat dari energi masih akan berasal dari bahan bakar fosil, yang seharusnya didapatkan secara domestik.
“Jika saya harus mendapatkan energi tersebut dari setengah dunia dan mengirimkannya ke sini, maka akan menyebabkan tiga atau empat kali lipat emisi karbon,” katanya. “Langkah yang benar dan masuk akal adalah menggunakan energi yang kita miliki di rumah saat kita beralih ke nol bersih, yang akan kita lakukan. Namun ini adalah bagian dari proses tersebut," imbuh Sunak. (*)