Pemerintah Perpanjang PPKM Luar Jawa-Bali Sampai 31 Januari
Yunike Purnama - Senin, 17 Januari 2022 08:42JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bagi daerah di luar Pulau Jawa-Bali diperpanjang dari 18 - 31 Januari 2022.
“Sehingga perpanjangan dilakukan untuk 14 hari ke depan, yaitu 18 sampai 31 Januari,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Minggu (16/1/2022).
Ia memaparkan, dalam pelaksanaan PPKM hingga 31 Januari mendatang, terdapat 238 kabupaten/kota yang berstatus PPKM level 1.
Jumlah itu meningkat dari periode PPKM sebelumnya yang berjumlah 227 kabupaten/kota.
- FKPPIB Ajak Seniman Desa Waygalih Ciptakan Pasar Karya Seni
- Unicorn Bertumbuh, BEI Optimistis Lebih Banyak Lagi Perusahaan Teknologi IPO
- Jasa Raharja Bukukan Laba Rp1,64 Triliun pada 2021
“Kabupaten/kota level 2 turun menjadi 138 kabupaten/kota. Dari 148 kemarin, karena mereka sudah bereser ke level 1. Dan PPKM level 3, tinggal 10 kabupaten /kota dan level 4, 0 kabupaten/kota,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan berdasarkan arahan Presiden, saat ini tengah dipersiapkan vaksin Merah Putih dan vaksin produksi dalam negeri lainnya untuk digunakan dalam program vaksinasi.
“Dimana ini akan dipersiapkan untuk pertengahan tahun ini atau yang diperkirakan di semester dua,” katanya.
Airlangga juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi juga menyetujui penambahan penonton Moto GP dari 63 ribu menjadi 100 ribu. Pada saat yang sama vaksinasi di lokasi perhelatan Motor GP di Mandalika telah mencapai angka vaksinasi dosis pertama yang tinggi.
“Di Lombok Tengah sebanyak 84 persen masyarakat umum dan 74 persen lansia telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Untuk wilayah ini pemerintah menargetkan akan menambahkan vaksin booster untuk 76.718 orang,” kata Airlangga.
Sedangkan di kota Mataram vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah mencapai lebih dari 100 persen karena vaksinasi juga dilakukan untuk masyarakat dari luar kota.
“Di Mataram, sebanyak 61 persen lansia telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan pemerintah merencanakan menyedikan 158 dosis vaksin booster COVID-19,” katanya.(*)