Pastikan Ketersediaan LPG Subsidi di Desa, Pertamina Jalankan 20 Ribu Program OVOO di Sumbagsel
Yunike Purnama - Selasa, 06 Juni 2023 17:47BANDARLAMPUNG - Pertamina patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan ketersediaan dan penyaluran LPG subsidi bagi masyaarakat. Hal ini merupakan komitmen perusahaan dalam rangka mewujudkan energi berkeadilan.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, Pertamina pun telah membangun dan mengoperasikan pangkalan LPG 3 Kg melalui Program One Village One Outlet (OVOO).
Program OVOO merupakan pemekaran outlet LPG 3 kg untuk menyediakan LPG hingga ke seluruh kecamatan dan desa atau kelurahan di Indonesia.
- 60 Pengurus SPPN VII Ikuti Pelatihan di LPP Agro Nusantara
- Pemerintah Usulkan PLN Dapat PMN Rp10 Triliun untuk 2024
- Antam Akui Kabar Mau Disuntik Inggris Rp135 Triliun Rencana Bangun Pabrik Baterai
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan hingga April 2023, program OVOO telah menjangkau 98% desa atau 8.962 desa di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Tercatat ada sebanyak 20.421 outlet OVOO (Pangkalan LPG 3kg) yang ada di Sumbagsel.
"Melalui program OVOO, Pertamina akan terus memperluas infrastruktur penyaluran LPG 3 kg hingga ke seluruh pedesaan, agar lebih mudah terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa,” ungkapnya.
Sebagai informasi untuk wilayah Lampung untuk rata-rata konsumi harian LPG PSO sekitar 704 MT per hari dan untuk LPG non PSO sekitar 10 MT per hari.
Pertamina menargetkan setiap desa minimal tersedia satu pangkalan LPG 3 Kg sehingga memudahkan masyarakat di pedesaan mendapatkan energi yang bersih, hemat dan ramah lingkungan.
"Masyarakat juga dihimbau untuk membeli LPG 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina. Selain harga yang sesuai, masyarakat bisa mendapatkan LPG yang terjamin kualitasnya,” imbuh Nikho.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram, LPG 3 Kg bersubsidi diperuntukkan hanya bagi masyarakat kurang mampu dan usaha mikro.
Sedangkan untuk usaha kecil, menengah, dan atas, serta masyarakat yang tergolong mampu diharapkan menggunakan LPG Non Subsidi Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg agar pendistribusian LPG subsidi lebih tepat sasaran.(*)