Mitratel Rencana Bagi Dividen 70 Persen dari Laba Bersih 2021
Yunike Purnama - Jumat, 11 Maret 2022 16:29JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berencana membagikan dividen dengan rasio maksimum sebesar 70 persen dari laba bersih Tahun Buku 2021. Rasio dividen tersebut akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan dalam waktu tidak terlalu lama.
Adapun anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu berhasil meraup laba bersih di sepanjang 2021 sebesar Rp1,38 triliun. Raihan tersebut melonjak sebanyak 129,4 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp602 miliar.
"Ini menandakan bahwa Mitratel memiliki profitabilitas yang tinggi dan dapat mengembalikan value dari investasi shareholders," kata Corporate Secretary Mitratel Hendra Purnama dalam siaran persnya dikutip, Jumat, 11 Maret 2022.
- UPT Perpustakaan IIB Darmajaya Sosialisasi Unggah Mandiri Repository Sistem Terbaru
- Sosialisasi UU HPP, DJP BeLa Ajak IDI Lampung Manfaatkan Pengungkapan Harta Sukarela
- Pertumbuhan Investasi Digital Makin Agresif, BNI Target Investor Kaum Milenial
Selain itu, Mitratel meraih pendapatan sebesar Rp6,87 triliun pada 2021. Angka tersebut tumbuh sebesar 11 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp6,18 triliun. Sedangkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Mitratel pada 2021 mencapai Rp5,18 triliun, meningkat 23,9 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp4,18 triliun.
Margin EBITDA naik menjadi 75,5 persen dari 67,6 persen. Adapun margin laba bersih Mitratel pada 2021 mencapai 20,1 persen, meningkat dibandingkan dengan 2020 yang sebesar 9,7 persen.
Menurut Hendra, laba bersih perseroan pada 2021 ditopang oleh pertumbuhan organic dan inorganic melalui strategi sales yang agresif dengan memanfaatkan keunggulan portofolio Mitratel yang tersebar secara luas di lokasi-lokasi atraktif.
Sepanjang tahun lalu, Mitratel telah menambah sebanyak 796 tower dan 2.376 tenant secara organik. Selain itu, perseroan melakukan strategi pertumbuhan inorganic yang agresif melalui akuisisi tower Telkomsel sebanyak 8.139 tower dan 8.215 tenant, serta konsolidasi aset tower Telkom sebanyak 798 tower dan 1.432 tenant.
Sebagai perusahaan tower provider tingkat pertumbuhan tahunan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) pendapatan perseroan mencapai 14 persen selama periode 2017-2021. CAGR EBITDA sebesar 29 persen dan CAGR laba bersih mencapai 36 persen.
- Deretan Drakor Terbaru Tayang Bulan Maret
- Rekomendasi Film Sebelum Menonton The Batman versi Robert Pattinson
- Aplikasi Disney+ Hotstar Kini Bisa Diunduh Gratis di Smart TV LG
Hendra menekankan bahwa Mitratel akan terus memastikan likuiditas neraca dan ketersediaan kas untuk mendukung strategi operasional perusahaan. Hal itu ditunjukkan oleh neraca keuangan perseroan pada 2021.
Nilai aset hingga akhir 2021 mencapai Rp57,72 triliun, meningkat 128,3 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp25,28 triliun. Liabilitas naik 40,7 persen menjadi Rp24,08 triliun dari Rp17,12 triliun. Sedangkan ekuitas melonjak 312,2 persen menjadi Rp33,64 triliun dari Rp8,16 triliun.
"Secara operasional, Mitratel terus mencatat pertumbuhan tower dan tenant, yang ditopang oleh kesehatan finansial bisnis perusahaan. Jumlah tower hingga akhir 2021 mencapai 28.206 unit, naik 52,7 persen ketimbang 2020 yang sebanyak 18.473 unit. Jumlah tenant 2021 naik 39,3 persen menjadi 42.594 dari 2020 yang sebanyak 30.570," tutup Hendra.(*)