Lepas Ekspor Senilai Rp35,03 Triliun, Mendag: Ekonomi Nasional Mulai Pulih
Eva Pardiana - Kamis, 23 Desember 2021 21:44KARAWANG – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memimpin pelepasan ekspor senilai Rp35,03 triliun atau setara USD 2,44 miliar. Dalam pelepasan ekspor tersebut Lutfi menegaskan bahwa ekonomi nasional mulai pulih.
“Hari ini saya melepas ekspor senilai Rp35,03 triliun secara serentak di 18 titik di 62 kabupaten/kota di 26 provinsi di Indonesia secara hybrid. Saya berharap pelepasan ekspor ini dapat memotivasi kalangan dunia usaha untuk terus mempertahankan dan memperluas pasar ekspornya,” ujar Lutfi saat memimpin pelepasan ekspor dengan lokus utama di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang International Industrial City, Jawa Barat, Kamis (23/12/2021).
Pemerintah, lanjut Mendag Lutfi, didorong untuk fokus pada peningkatan kinerja ekspor dalamrangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. "Secara simultan, pertumbuhan ekspor yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. Kedua hal ini merupakan fondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045,” ungkapnya.
- FRPKB MoU dengan Mahkamah Agung dan Kementerian Pertahanan Terkait Riset Hukum
- Pemprov Lampung Beri Apresiasi kepada UKM/IKM Inovatif dan Berhasil Lakukan Ekspor
- Wapres Harap Bank Wakaf Mikro Ciptakan Santri Usahawan
Lutfi juga menyampaikan, Kementerian Perdagangan sering bertemu dan berdiskusi dengan eksportir. "Kami selalu motivasi para pelaku usaha untuk berani mengeksplorasi peluang pasar baru di kawasan emerging markets dan pasar nontradisional. Terlebih dengan adanya ketidakpastian di negara-negara pesaing, kita justru dapat memanfaatkan potensi ekspor yang selama ini belum dioptimalkan seperti Afrika, Asia Selatan, Asia Barat, Eropa Timur dan negaranegara di kawasan Oseania,” ujarnya.
Selain lokus utama di Karawang, Jawa Barat, terdapat 17 titik pelepasan yang terkoneksi langsung secara daring yang meliputi Pangkal Pinang (Bangka Belitung); Pelalawan dan Pekanbaru (Riau); Lampung; Bogor dan Bekasi (Jawa Barat); Salatiga, Boyolali, dan Semarang (Jawa Tengah); Gresik dan Sidoarjo (Jawa Timur); Yogyakarta; Mataram (NTB); Pontianak (Kalimantan Barat); Samarinda (Kalimantan Timur), serta Serang dan Banten (Jawa Barat).
Secara keseluruhan, terdapat 26 Provinsi yang mendukung acara Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021. Adapun provinsi tersebut yaitu Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
Mendag juga memaparkan secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia pada Januari–November 2021 mencapai USD 209,16 miliar atau naik 42,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia bulan November 2021 mengalami surplus USD 3,51 miliar yang sekaligus melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020, dan tercatat sebagai nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah.
Produk ekspor nonmigas dari Indonesia yang menerima permintaan tertinggi di pasar dunia meliputi lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik beserta bagiannya, serta karet dan produk karet.
Sedangkan lima negara yang menjadi pasar tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok (USD 46 miliar); Amerika Serikat (USD 23,13 miliar), Jepang (USD 15,18 miliar), India (USD 11,87 miliar) dan Malaysia (USD 9,66 miliar). (*)