JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memberi sinyal akan menebar dividen untuk tahun buku 2022 kepada para pemegang saham. Hal ini seiring dengan hasil perolehan laba perseroan yang melonjak 109,75% yoy.

Dikutip dari IDX 1st Session Closing, Selasa, 13 Desember 2022 saham PTBA sepanjang sesi I hari ini sudah cuan 140 poin atau setara 3,87% ke level Rp3.760 per saham.

Kenaikan tersebut bahkan membuat saham PTBA menjadi salah satu saham dengan cuan terbesar atau top gainers ditengah lanjutan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

• Tim Basket Putri Bandar Lampung Sumbang Medali Emas pada Porprov IX
• Raih 177 Emas, Bandar Lampung Dipastikan Raih Gelar Juara Umum Porprov IX
• Program Akhir Tahun, Telkomsel Hadirkan Poin Festival Lucky Draw 2022

Saham PTBA cukup ramai ditransaksikan, ini tercermin dari volume perdagangan yang 10,26 juta saham dengan nilai transaksi Rp38,22 miliar.

Lincahnya pergerakan PTBA tak lepas dari sentimen rencana pembagian dividen. Sinyal ini datang dari Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR dimana hasil keputusan dividen tersebut akan diserahkan kepada pemegang saham.

Selain itu, pertimbangan dividen dari hasil perolehan laba perseroan di 2022. PTBA membukukan pendapatan Rp31,07 triliun per kuartal III 2022, melonjak 60,31% secara year-on-year (YoY) dari sebelumnya Rp19,38 triliun.

• Berhasil Kalahkan Tulang Bawang, Tim Voli Putri Bandar Lampung Berhasil Lolos ke Final
• PORPROV IX: Atlet Karate Bandar Lampung Sumbang 4 Medali Emas
• Satu Dekade Emersia Group, Siap Bangun Sekolah Islam Internasional Berkonsep Pesantren

Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp10 triliun. Laba bersih tersebut melonjak 109,75% yoy dari sebelumnya Rp4,76 triliun.

PTBA rutin membagikan dividen jumbo setiap tahun. Pada tahun buku 2021, PTBA membagikan dividen dengan besaran 100% dari laba bersih 2021 senilai Rp7,9 triliun atau Rp688,51 per saham.

Sementara pada tahun buku 2020, PTBA membagikan dividen sebesar Rp835 miliar. Rasio dividen tersebut mencapai 35% dari laba bersih Rp2,4 triliun. (*)