Laba Bank Mandiri Q1-2022 Tumbuh 70 Persen Jadi Rp10 Triliun
Yunike Purnama - Kamis, 28 April 2022 10:24JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada kuartal I (Q1) 2022, mampu memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi sehingga mencatat kinerja positif. Seiring dengan membaiknya perekonomian, Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih konsolidasi pada tiga bulan pertama sebesar 10 triliun rupiah atau tumbuh 70 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy).
Pencapaian tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit Bank Mandiri yang secara konsolidasi tumbuh 8,93 persen yoy mencapai 1.072,9 triliun rupiah, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri yang sebesar 6,65 persen yoy.
Pertumbuhan kredit juga selaras dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang menembus 1.269,0 triliun rupiah atau tumbuh 7,42 persen yoy.
- Bupati Bogor Berharta Rp4,11 Miliar Kena OTT KPK
- 10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar, Indonesia Nomor Berapa, Ya?
- Cuan! Bisnis Ini Banjir Orderan Menjelang Lebaran
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam pemaparan kinerja perseroan secara virtual mengatakan, pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang digitalisasi lewat Livin' by Mandiri yang meningkatkan dana murah atau current account and saving account (CASA) bank only yang tumbuh 10,93 persen yoy menjadi 748,6 triliun rupiah dengan rasio CASA mencapai 75,0 persen.
Hasil yang gemilang itu berhasil mendorong pertumbuhan aset Bank Mandiri di akhir kuartal pertama tahun 2022 menjadi 1.734,1 triliun rupiah. Tumbuh sebesar 9,47 persen secara tahunan.
Menurut Junaidi, pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan perseroan dalam dua tahun terakhir.
"Berbagai inisiatif digital yang telah dilakukan menurutnya turut berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital," terang Darmawan dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 28 April 2022.
Lewat inisiatif tersebut, Bank Mandiri telah mampu meningkatkan efisiensi yang tercermin dari posisi rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 56,37 persen, jauh di bawah rata-rata industri.
Lebih lanjut Darmawan menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen. Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mampu tumbuh 7 persen secara yoy, atau mencapai 549,8 triliun rupiah di akhir Maret 2022.
Di samping itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif.
- Perang Rusia-Ukraina akan Timbulkan Lonjakan Harga Terbesar dalam 50 Tahun Terakhir
- Hanya Dua Hari! BI Lampung Buka Penukaran Uang Baru Secara Drive Thru dan Walk Thru
- Program ASL 2022, Asuransi Astra Siap Temani Mudik Lebaran
Tercatat hingga kuartal I 2022 total kredit ritel Bank Mandiri mencapai 292,5 triliun rupiah, tumbuh signifikan 10,37 persen yoy.
Pencapaian segmen Mikro terutama ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Bank Mandiri sebesar 10,49 triliun rupiah per Maret 2022. Realisasi tersebut setara dengan 26,2 persen dari total plafon KUR yang ditugaskan oleh pemerintah, yakni sebesar 40 triliun rupiah sepanjang tahun 2022.
"Dalam mendorong ekspansi kredit, Bank Mandiri senantiasa memprioritaskan prinsip kehati-hatian. Hasilnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kami terus membaik. NPL gross secara konsolidasi mampu dijaga pada level rendah 2,66 persen per Maret 2022, menurun 49 basis poin (bps) dari posisi yang sama tahun sebelumnya," jelas Darmawan.(*)