Kunjungi UIN Raden Intan, Gubernur Mirza Siap Kolaborasi Bangun Peradaban Pendidikan
Yunike Purnama - Rabu, 23 Juli 2025 20:14
BANDARLAMPUNG – UIN Raden Intan Lampung mendapat kunjungan dari Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal pada Selasa (23/7).
Kunjungan ini menjadi momen penting yang menandai sinergi antara pemerintah provinsi dan perguruan tinggi dalam membangun peradaban berbasis keislaman dan kemajuan teknologi.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan kolaborasi antara pemerintah dan kampus sangat krusial dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak dan nilai kebangsaan yang kuat.

“UIN Raden Intan memiliki peran besar dalam mencetak generasi unggul. Kami dari Pemprov Lampung siap membuka ruang kerja sama di berbagai bidang, termasuk pendidikan, riset, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Gubernur Mirza.
- Merapat Pecinta Bolu! Cobain Evelyn Cake Hadirkan Bolu Rumahan hanya Rp15 Ribuan
- Jasa Raharja Catat Kinerja Moncer, Siap Perkuat Layanan dengan Strategi Terukur
- Produk Sambal Rumahan Kini Tembus Pasar Dunia Lewat BRI
- BRI Optimis KDMP Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Hj. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., menyambut baik ajakan tersebut. Ia menyampaikan kesiapan pihak kampus untuk terlibat aktif dalam program pembangunan daerah.
“Kami percaya bahwa kampus adalah bagian dari peradaban. Dengan kolaborasi ini, UIN RIL siap berkontribusi lewat riset, pengabdian masyarakat, dan penguatan karakter mahasiswa,” jelas Rektor.
Kunjungan ini juga disambut hangat oleh kalangan mahasiswa. Salah satu mahasiswa, Tiyas, dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, mengapresiasi langkah kolaborasi tersebut.
“Senang rasanya kampus kami mendapat perhatian langsung dari Gubernur. Harapannya, kerja sama ini bisa memberi dampak nyata, terutama untuk program-program yang melibatkan mahasiswa secara langsung,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, dibahas pula peluang kerja sama lintas sektor, mulai dari pengembangan SDM, dukungan pada kegiatan akademik, hingga kolaborasi dalam program berbasis kearifan lokal dan keagamaan.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya bersama untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan di Lampung. (*)
Reporter: Sewining Tyas, Yolanda Khaula Nuria