Kemenag: Hilal Awal Syawal di Indonesia Pakai Kriteria MABIMS

Yunike Purnama - Senin, 25 April 2022 10:47
Kemenag: Hilal Awal Syawal di Indonesia Pakai Kriteria MABIMSIlustrasi Hilal Syawal. (sumber: trenasia.com)

JAKARTA - Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura)

"Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat," kata Kamaruddin melalui keterangan tertulisnya pada Senin, 25 April 2022.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," tambah Kamaruddin.

Sidang isbat 1 Syawal 1443 H, akan dilaksanakan pada Minggu 1 Mei 2022 di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jakarta Pusat.

Sebelum sidang, ada proses pengamatan hilal di 99 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Terkait kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini merupakan pembaharuan dari kriteria sebelumnya yang sempat mendapat masukan dan kritik yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.

Kamaruddin menjelaskan, pemerintah akan menyelenggarakan sidang Isbat dengan menggunakan metode hisab dan rukyat di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah.

Selanjutnya, mereka akan menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," tutur Kamaruddin. (*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS