Harga Bahan Bangunan Naik, Pengusaha Sebut Harga Rumah Subsidi Sudah Tak Relevan
Yunike Purnama - Jumat, 15 Juli 2022 09:14JAKARTA - Harga rumah subsidi di prediksikan akan naik karena harga tanah yang semakin mahal serta dampak dari inflasi. Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida mengatakan, bahwa realitas harga rumah subsidi saat ini sudah tidak relevan karena ada kenaikan biaya di beberapa hal bukan hanya tanah maupun inflasi.
Dia menjelaskan, tidak relevannya harga rumah subsidi saat ini lantaran makin mahalnya harga material bangunan. Seperti besi baja, semen, aluminium dan lainya.
“Kita juga sudah 3 tahun nga naik harganya, selama kita berusaha menahannya dengan mengefisienkan biaya dll, tapi sekarang sudah nga bisa, anggaranya sudah tidak mencukupi,” kata Totok dikutip dari Kontan pada Jumat, 15 Juli 2022.
- 495 Mahasiswa IIB Darmajaya Jalani Pembekalan Praktik Kerja Pengabdian Masyarakat
- Smartfren Telecom (FREN) Rombak Dewan Direksi
- Catat! Berikut 2 Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Bandar Lampung pada Jumat, 15 Juli 2022
Pihaknya juga mengaku telah mendiskusikan hal ini dengan berbagai kementerian terkait seperti Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan. Namun hingga saat ini masih menunggu aturan dari pemerintah untuk menaikkan harga rumah subsidi.
“Kita sudah berusaha dan minta terus ke pemerintah, kita juga sepakat dengan PUPR minta persetujuan kementerian keuangan, dari kementerian keuangan sebulan lalu katanya masih melakukan harmonisasi di Kemenkumham, Kemenkuham sudah selesai, tapi sekarang masih di gantung di Kementerian keuangan,” pungkas totok.
Lebih lanjut, Totok menjelaskan, dari sosialisasi kenaikan rumah subsidi oleh Kementerian PUPR, diperkirakan kenaikannya paling tidak mencapai 7 %.
Meski demikian, hal ini masih belum dapat dipastikan karena pihaknya juga masih menunggu rilis aturan baru terkait harga rumah subsidi dari Kementerian Keuangan.
- Pererat Kerukunan Antar Agama, Paguyuban Devosi Kerahiman Ilahi Gelar Sunat Massal
- Layanan Pembayaran QRIS Akan Tersedia di Empat Negara Asean
- Hati-hati Penipuan Berkedok Lelang DJKN, Kenali Cirinya
Sri Mulyani sebelumnya menyebut masyarakat akan semakin sulit memiliki rumah. Ini disebabkan karena tingginya suku bunga akibat inflasi yang berpotensi mengerek suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Bahkan kenaikannya sudah mendekati angka inflasi, sehingga dinilai cukup mengkhawatirkan. Kenaikan suku bunga ini dimungkinkan juga akan mempengaruhi suku bunga sektor perumahan, seperti bunga KPR. Karena kondisi ini membuat masyarakat akan berpikir ulang untuk membeli hunian.(*)