Gubernur Lampung: Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jadi Kekuatan Ekonomi Baru di Daerah
Eva Pardiana - Senin, 20 Desember 2021 16:37PESAWARAN – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak jajaran Pemkab Pesawaran berkolaborasi dan berinovasi mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif agar tercipta peluang baru untuk mewujudkan visi masyarakat Lampung berjaya.
Hal itu disampaikan Arinal saat memberikan arahan ekowisata dan edukasi wisata di Lapangan Brigif Marine Ecopark Piabung, Pesawaran, Senin (20/12/21).
"Kuncinya kita harus berkolaborasi, berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi saat ini, terus kreatif dalam berkarya dan inovatif dalam berusaha menciptakan peluang baru," ujarnya.
- Porkab Way Kanan 2021 Dorong Lahirnya Atlet Berprestasi
- KUMPUL Ajak Pegiat Startup Kolaborasi untuk Akselerasi Pertumbuhan Industri Digital Melalui Seri Ke-5 IN-Connect
- OJK Luncurkan 3 Infrastruktur Literasi Keuangan
Arinal menyampaikan bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mempunyai efek ganda (multiplier effect) bagi masyarakat dalam membangun ekonomi daerah.
Menurut Arinal, Pesawaran memiliki banyak destinasi wisata. Hal ini menjadi titik awal dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Masa-masa sebelum pandemi melanda sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diproyeksikan menjadi core economy dan penyumbang devisa terbesar di Indonesia.
"Hal ini karena Indonesia memiliki ribuan destinasi wisata yang sangat bernilai, dan mengingat pembangunan infrastruktur terus digalakkan, maka wajar apabila pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi andalan bagi pemasukan negara", ujar Arinal.
Menurut Arinal, sejauh ini pembangunan sektor kepariwisataan Provinsi Lampung telah mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Lampung memiliki keunggulan dengan aksesibilitas yang mudah dan dekat dengan ibu kota negara.
Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi jalan sebanyak delapan ruas jalan, pemberian sarana dan prasarana pertanian, serta sarana penunjang bagi UMKM untuk mendukung pembangunan sektor pariwisata dan sektor lainnya di Pesawaran.
- PTPN VII: Penerapan Program TJSL BUMN Upaya Perusahaan Capai SDGs
- Vaksinasi Covid-19 Anak Dimulai Hari Ini, Sasaran 26,5 Juta Anak
- Update Harga Emas Pegadaian per Selasa, 14 Desember 2021
Pada kesempatan itu, Arinal juga memaparkan tahun ini Lampung telah mendapatkan dukungan dari pusat dengan rencana pembangunan Bakauheni Harbour City. Hal ini telah ditandai dengan ground breaking pada hari Rabu, 27 Oktober 2021 yang meliputi pembangunan Masjid BSI, area UMKM, renovasi Menara Siger, creative hub, housing development and enterpreneur center.
Dijelaskan pula Program Smart Village Desa Berjaya pada tanggal 25 Maret 2021 telah menunjukkan progres yang positif. Terdapat 1.063 desa atau 40,27% dari total desa di Provinsi Lampung telah terhubung dengan Aplikasi Smart Village. Selain itu juga Integrasi Aplikasi Elektronik Samsat Desa atau e-Samdes dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui BUMDes.
Smart village atau desa cerdas merupakan pengembangan Program Desa Berjaya, salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Lampung. Program ini bertujuan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di desa secara cerdas dengan berbasis teknologi informasi.
Komitmen untuk memajukan desa, juga dilakukan melalui program unggulan Provinsi Lampung Kartu Petani Berjaya. Program ini juga telah diadopsi secara Nasional oleh Kementerian Pertanian, merupakan hasil inisiasi dengan melihat potensi daerah bahwa sektor Pertanian di Provinsi Lampung memberikan kontribusi tertinggi dalam Struktur PDRB..
Dengan potensi pertanian yang sangat besar dan mayoritas penduduk bekerja di Sektor Pertanian, maka Program Kartu Petani Berjaya akan menjawab permasalahan sektor pertanian dengan menghubungkan semua kepentingan stakeholder bidang pertanian agar memberikan kepastian dalam usaha budidaya pertanian (tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, kelautan maupun perikanan).
Hal tersebut dilalukan dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi, dilakukan optimalisasi pemanfaatan dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Lampung.
Pemerintah daerah dan perbankan selaku penyalur KUR mengambil langkah-langkah pro aktif seperti perluasan ruang lingkup penerima manfaat KUR, utamanya di sektor pertanian secara luas maupun UMKM. Adapun realisasi penyaluran KUR di Provinsi 8 November 2021 telah mencapai Rp7,44 triliun kepada 240.788 debitur. (*)