OJK Luncurkan 3 Infrastruktur Literasi Keuangan
Yunike Purnama - Senin, 20 Desember 2021 11:11BANDARLAMPUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan 3 infrastruktur Literasi Keuangan, yang terdiri dari Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025, Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan, dan Buku Saku Cerdas Mengelola Keuangan bagi Calon Pengantin, secara virtual, Senin (20/12/2021).
“Pada kesempatan yang baik ini kami bermaksud meluncurkan tiga jenis infrastruktur literasi keuangan. Hal ini merupakan upaya Otoritas Jasa Keuangan, untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat guna mencapai indeks inklusi keuangan pada tahun 2024 sebesar 90 persen,” kata Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito.
Dikatakan jika perkembangan sektor jasa keuangan yang semakin pesat memberikan dorongan untuk terus berinovasi, khususnya dalam menghadapi tantangan terkait rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia yang pada tahun 2019 hanya berkisar 38,03 persen.
Selain itu, strategi akselerasi literasi keuangan yang lebih masih juga memerlukan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk industri jasa keuangan, Kementerian lembaga dan instansi terkait.
.“Oleh karena itu diperlukan suatu strategi nasional literasi keuangan Indonesia sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan, dalam rangka meningkatkan literasi keuangan oleh OJK, pelaku usaha jasa keuangan, serta kementerian dan lembaga lainnya,” jelasnya.
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini 20 Desember 2021
- Early Stage Startup, Telkomsel Siapkan The NextDev Talent Scouting 2021
- BRI Jadi Dealer Utama SUN Terbaik Selama 4 Tahun Berturut-turut
SNLKI 2021-2025 menjadi pedoman yang selaras dengan arah sektor jasa keuangan pada pilar ke-2 kerangka struktural master plan sektor jasa keuangan tahun 2021-2025.
Arah strategis dalam SNKLI 2021-2025 disusun dengan mempertimbangkan keberlanjutan beberapa program strategis 2013 yang sudah kita revisi juga tahun 2017.
Proses Penyusunan
Hasil survei literasi inklusi keuangan tahun 2019 rekomendasi dari berbagai pihak, disebutkan untuk meningkatkan literasi inklusi keuangan, perlu untuk meningkatkan kegiatan literasi keuangan yang lebih berkualitas.
Kemudian studi literatur mengenai perkembangan konsep evaluasi kegiatan literasi keuangan yang telah dan sedang berjalan, serta implementasi literasi keuangan di negara lain.
Adapun penyusunan SNLKI 2021-2025 kajian dan pembahasan secara internal serta melibatkan sekretariat dewan nasional keuangan inklusif, pokja literasi dan seluruh lembaga yang menjadi pokja satu edukasi keuangan pada kegiatan focus group discussion SNLKI 2021, yang juga telah melalui proses seminar bersama anggota dewan komisioner OJK.
“Setelah melalui serangkaian proses finalisasi SNLKI 2021-2025 ini telah tersedia baik dalam versi bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris,” pungkas Sarjito.
Investasi abal-abal yang marak meskipun di tengah pandemi Corona tetap harus diwaspadai. Kepala Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi OJK Tongam L Tobing membeberkan, masyarakat bisa menerapkan prinsip 2L sebelum mulai berinvestasi.(*)