Gubernur Lampung Tinjau Produksi POC dan Fasilitas Pascapanen di Tanggamus
Eva Pardiana - Kamis, 18 Desember 2025 06:59
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal melakukan panen padi, jagung, dan kacang tanah, sekaligus meninjau pengolahan Pupuk Organik Cair (POC) serta fasilitas bed dryer di sejumlah pekon, Rabu (17/12/2025). (sumber: Diskominfotik Provinsi Lampung)TANGGAMUS — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal melakukan panen padi, jagung, dan kacang tanah, sekaligus meninjau pengolahan Pupuk Organik Cair (POC) serta fasilitas bed dryer di sejumlah pekon, Rabu (17/12/2025).
Pada kunjungan tersebut, Gubernur didampingi Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Marindo Kurniawan, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Pekon Keagungan. Di wilayah ini, Gubernur bersama rombongan meninjau langsung produksi POC yang dikelola masyarakat desa serta melakukan panen berbagai komoditas pangan. Ia juga berdialog dengan petani dan kelompok tani terkait dampak penggunaan pupuk organik terhadap peningkatan produktivitas pertanian.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke Pekon Wonosobo dan Kalirejo untuk meninjau fasilitas POC dan bed dryer yang disalurkan Pemerintah Provinsi Lampung melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gemilang. Fasilitas tersebut dimanfaatkan petani dan gabungan kelompok tani (gapoktan) guna mendukung proses pascapanen agar hasil pertanian memiliki kualitas dan nilai jual yang lebih baik.
Gubernur Mirza menegaskan bahwa Lampung, termasuk Kabupaten Tanggamus, memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya berdampak pada kesejahteraan petani karena masih bergantung pada pupuk kimia dan penjualan hasil pertanian dalam bentuk bahan mentah.
- Peringati HUT ke-29, KPMDI Lampung Helat Bakti Sosial
- PTPN I Raih Penghargaan “Genting Collaboration Summit 2025” dari Kemendukbangga
- DAMAR Perkuat Sinergi Tokoh Agama dan Adat Pencegahan Perkawinan Usia di bawah 19 Tahun
“Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah meningkatkan produksi, dan itu hanya bisa dicapai jika petani berdaulat atas pupuk. Karena itu, kami mendorong swasembada pupuk, khususnya pupuk organik,” ujar Gubernur.
Ia mengungkapkan, sepanjang 2025 Pemerintah Provinsi Lampung telah membangun fasilitas produksi POC di 500 desa. Pupuk organik tersebut dibuat dari bahan sederhana seperti air kelapa, air cucian beras, dan kedelai yang difermentasi menggunakan mikroba, sehingga dapat diproduksi secara mandiri oleh masyarakat.
“Hasil uji lapangan menunjukkan produksi jagung meningkat meski tanpa pupuk kimia, padi menghasilkan bulir lebih banyak, dan kacang relatif bebas hama. Yang terpenting, pupuk ini gratis karena dibuat sendiri oleh masyarakat,” jelasnya.
Selain peningkatan produksi, Gubernur juga menekankan pentingnya hilirisasi sektor pertanian. Ia mendorong agar komoditas unggulan Tanggamus tidak lagi dijual dalam bentuk mentah, melainkan diolah menjadi produk bernilai tambah seperti beras, jagung kering, maupun olahan kacang.
“Hilirisasi akan mendorong tumbuhnya UMKM, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan petani. Ke depan, kita ingin produk-produk tersebut dikenal sebagai beras Tanggamus, jagung Tanggamus, dan seterusnya,” kata Gubernur.
Ia juga memastikan dukungan infrastruktur dari Pemerintah Provinsi Lampung, termasuk rencana perbaikan jalan di Tanggamus pada tahun mendatang untuk menunjang distribusi hasil pertanian. Selain itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan siklon yang diperkirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, Bupati Tanggamus Mohammad Saleh Asnawi menyambut baik dukungan Pemerintah Provinsi Lampung terhadap penguatan sektor pertanian di daerahnya. Ia menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti program POC dan hilirisasi melalui pelatihan bagi gapoktan mulai awal 2026.
“Kami akan memberikan pendidikan dan pelatihan agar hasil panen seperti jagung, padi, kopi, dan kelapa dapat diolah menjadi produk bernilai tambah. Dengan demikian, petani tidak hanya menanam, tetapi juga menikmati keuntungan yang lebih besar,” ujar Saleh.
Apresiasi juga datang dari Ketua BUMDes Gemilang, Tito Sudiro. Ia menyebutkan keberadaan bed dryer sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
“Dulu petani hanya mengandalkan penjemuran lantai untuk mengeringkan gabah. Sekarang, dengan bed dryer bantuan Pak Gubernur, proses pengeringan jauh lebih cepat dan harga gabah meningkat hingga Rp7.000 per kilogram. Di Wonosobo, sekali panen bisa mencapai ribuan ton,” ungkap Tito.
- Babinsa 21 Cup Radin Inten Siap Digelar di Bandar Lampung, 19-21 Desember 2025
- PLN Beri Bantuan Fasilitas Komputer ke SMP Muhammadiyah 2 Pagelaran
- Damar Bersama Pemkab Pesibar Sinergi Sosialisasi Strada Pencegahan Perkawinan Anak
Ia menambahkan, BUMDes Gemilang juga akan mendapat dukungan lanjutan berupa permodalan melalui Bank Lampung untuk pengadaan Rice Milling Unit (RMU) serta pelatihan vokasi kelistrikan.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Desa Kalirejo, M. Jarwani, menyatakan kesiapan pihaknya mendukung program ketahanan pangan dengan menerapkan pola tanam tiga kali setahun (IP3).
“Dengan adanya POC ini, mulai tahun depan kami siap melaksanakan IP3,” tegasnya.
POC merupakan salah satu program unggulan Gubernur Lampung dalam Program Desaku Maju, yakni inovasi sistem ekonomi desa yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi perdesaan secara inklusif dan berkelanjutan. Program ini berhasil mengantarkan Provinsi Lampung meraih peringkat tiga terbaik nasional pada ajang Penghargaan Pembangunan Daerah Tahun 2025 yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas pada 15 Desember 2025 lalu. (*)

