Dua Kunci Keberhasilan Bank Digital di RI

Yunike Purnama - Rabu, 25 Oktober 2023 09:27
Dua Kunci Keberhasilan Bank Digital di RIAda dua kunci keberhasilan bank digital di Indonesia. (sumber: Freepik)

BANDARLAMPUNG - Chief Business Officer Superbank Sukiwan mengatakan, ada dua kunci keberhasilan bank digital di Indonesia. Yaitu adaptasi dan inovasi yang cepat. Kedua hal ini bisa membuat bank digital di Indonesia semakin bersaing.

Hal ini disampaikan Sukiwan melalui keterangan resmi pada Rabu, 25 Oktober 2023.

“Produk dan layanan perbankan pada umumnya menawarkan hal yang serupa, tetapi yang membedakan tiap bank digital adalah bagaimana cara beradaptasi dan berinovasi dengan cepat untuk menyediakan solusi keuangan, pelayanan, dan user experience yang terbaik bagi nasabah” ujarnya.

Untuk diketahui, data menunjukkan bahwa simpanan nasabah di bank-bank umum di Indonesia terus meningkat hingga mencapai Rp8,20 kuadriliun di 2022. Angka ini tumbuh lebih dari 8% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 2021.

Sementara itu, nilai transaksi perbankan digital di 2022 meningkat 28,72% secara tahunan (yoy) menjadi Rp52,54 kuadriliun dan diproyeksikan tumbuh 22,13% menjadi Rp64,17 kuadriliun pada 2023.

Dalam hal kompetisi, Sukiwan melihat bahwa yang terjadi di industri saat ini bukanlah kompetisi antar bank digital, melainkan kompetisi dalam industri perbankan secara luas.

Menurut Sukiwan, kepercayaan konsumen menjadi hal fundamental bagi perbankan. Untuk mampu mendapatkan kepercayaan dari konsumen, sebuah bank digital perlu didukung oleh ekosistem dan para pemegang saham yang mempunyai reputasi baik. Kredibilitas tersebut yang mampu memberikan rasa aman dan proteksi bagi konsumen.

“Saat ini, kepercayaan terhadap layanan perbankan digital sudah terbentuk di kalangan masyarakat, di mana banyak orang sudah memiliki pengalaman menggunakan produk dan layanan perbankan digital. Sementara, kepercayaan terhadap brand sebuah bank akan dipengaruhi oleh reputasi para pemegang saham dari bank tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, regulasi juga merupakan salah satu faktor pendorong di balik pertumbuhan perbankan digital. Sukiwan menilai peran dan dukungan regulator khususnya terlihat dari peraturan-peraturan baru yang diarahkan untuk mendukung pelayanna perbankan digital.

”Regulasi adalah salah satu faktor pendorong pertumbuhan bank digital di Indonesia. Regulasi yang mendukung tidak hanya akan membantu bank-bank digital meningkatkan skala bisnis, tapi juga mengurangi beban yang dapat menghambat kinerja mereka baik dari segi aturan maupun finansial,” katanya.

Adapun Superbank atau yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International, tengah bertransformasi menjadi bank yang berfokus pada layanan digital. Superbank memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021, diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, dan KakaoBank pada 2023 sebagai bagian dari konsorsium.(*)

Editor: Redaksi
Tags bank digitalBagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS