Dorong Minat Baca Generasi Muda, Purwanto Dirikan 'Baca di Bataranila'

Eva Pardiana - Selasa, 13 Februari 2024 19:44
Dorong Minat Baca Generasi Muda, Purwanto Dirikan 'Baca di Bataranila'Dorong Minta Baca Generasi Muda, Purwanto Dirikan 'Baca di Bataranila' (sumber: Podcast Kongsi, SMSI Bandar Lampung)

BANDAR LAMPUNG – Prihatin melihat rendahnya minat baca di Provinsi Lampung, mendorong Purwanto mendirikan sebuah perpustakaan unik bernama 'Baca di Bataranila' yang berlokasi di Perumahan Bataranila, Hajimena, Lampung Selatan.

Saat berbincang dengan Podcast Kongsi (Kongko bareng SMSI Kota Bandar Lampung), Selasa (13/2/2024), Purwanto pendiri 'Baca di Bataranila' menjelaskan perpustakaan ini berdiri sejak pertengahan tahun 2023. Konsep serupa telah diterapkan di tempat lain seperti Jakarta Selatan, Lampung, Ciremai, dan Borobudur Magelang.

Sejak awal, Purwanto mengaku memang memiliki ribuan koleksi buku. Sehingga untuk mengarsipkannya, Purwanto membuat ruang perpustakaan khusus.

Namun seiring berjalannya waktu, teman dan kerabat dekat berkunjung merasa nyaman dengan konsep desain minimalis, rapi dan unik. Setiap detail sudutnya bisa dinikmati dan nampak estetik untuk berswafoto.

Purwanto menuturkan, Baca di Bataranila mengusung tema Perpustakaan dan Ruang Temu yang konsepnya bukan sesuatu hal yang eksklusif.

Jadi siapapun yang ingin mereplikasi dengan karakternya masing-masing dengan situasi lingkungan masing-masing, dipersilahkan.

"Dan kami juga terbuka untuk diskusi-diskusi agar bisa menjadi inspirasi apabila ada ingin membuka rumah baca ini. Inilah, yang menjadi trigger akhir yang memantapkan saya untuk membuka Baca di Bataranila ini," jelasnya.

Baca di Bataranila hingga saat ini memiliki koleksi kurang lebih tujuh ribu bahan pustaka yang terdiri dari buku bacaan untuk anak-anak hingga dewasa dengan berbagai genre fiksi hingga nonfiksi.

"Antusiasnya saya pikir cukup tinggi, dan hampir setiap hari selalu ada pengunjungnya kami buka dari Selasa sampai hari Minggu dan untuk hari Senin kita tutup," paparnya.

Disinggung, soal biaya yang dikeluarkan untuk membangun Baca di Bataranila ini hampir 90 persen merupakan biaya sendiri.

"Sejauh ini baca di Bataranila murnu dari kantong pribadi kita sendiri, hampir 90 persen merupakan modal sendiri. Hal ini dilakukan demi menarik masyarakat terutama kaula muda untuk mengembangkan minat baca," ujarnya.

Purwanto menambahkan, selain literasi Baca di Bataranila juga mengembangkan social entrepreneurship. Ia berharap kedepan semakin banyak program dan pengembangan yang bisa dilakukan untuk mendukung literasi dan untuk mengembangkan minat baca generasi muda. (*)

Bagikan

RELATED NEWS