Kampung Nelayan Modern Pulau Pasaran Catat Omzet Rp108 Miliar Per Tahun

Eva Pardiana - Rabu, 07 Februari 2024 18:09
Kampung Nelayan Modern Pulau Pasaran Catat Omzet Rp108 Miliar Per Tahunperesmian Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Pulau Pasaran, yang menjadi yang kedua di Indonesia setelah Biak Numfor di Provinsi Papua. Acara ini dilaksanakan di Kelurahan Kota Karang, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung, pada Rabu (7/2/2024). (sumber: Adpim Pemprov Lampung)

BANDAR LAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengungkapkan bahwa produksi ikan teri dari Pulau Pasaran mencatatkan omzet lebih dari Rp108 miliar per tahun, dengan pasar utama di Jakarta, Medan, dan Bangka.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara peresmian Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Pulau Pasaran, yang menjadi yang kedua di Indonesia setelah Biak Numfor di Provinsi Papua. Acara ini dilaksanakan di Kelurahan Kota Karang, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung, pada Rabu (7/2/2024).

Menurut Gubernur Arinal Djunaidi, Pulau Pasaran memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor perikanan di Lampung, menjadi salah satu sentra pengolahan ikan teri yang signifikan di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai ini.

"Dalam data produksi perikanan tahun 2023, tercatat pencapaian yang mengesankan dengan total produksi mencapai 343.186 ton, termasuk perikanan tangkap sebesar 188.721 ton dan perikanan budidaya sebesar 154.465 ton, dengan nilai ekspor mencapai Rp2,1 triliun," jelasnya.

Gubernur Arinal menyampaikan bahwa pembangunan kelautan dan perikanan di Lampung berhasil berkat peran serta Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Salah satunya adalah pembangunan Kalamo Pulau Pasaran, yang dibangun sebagai sentra pengolahan ikan teri untuk meningkatkan daya saing produk melalui hilirisasi yang lebih modern.

Kalamo dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti rumah pengeringan ikan teri, laboratorium kontrol mutu, pengemasan yang inovatif, gudang beku, dan kendaraan berpendingin untuk distribusi ikan teri. Selain itu, terdapat pula balai pelatihan UMKM, pelaku usaha IKM produk makanan hasil olahan ikan, serta pembentukan koperasi.

Gubernur Arinal menegaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan, serta menciptakan program-program seperti Program Nelayan Berjaya dan Program e-KPB untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, melalui Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, juga menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah pengolahan ikan teri di Pulau Pasaran. Adanya sentra kuliner di Pulau Pasaran diharapkan dapat meningkatkan potensi wisata lokal dan ekonomi daerah.

Dengan sinergi antara Pemerintah Pusat, Daerah, dan partisipasi aktif semua pihak terkait, diharapkan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Lampung akan terus berkembang, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, dan memperhatikan pelestarian lingkungan.

Peresmian Kalamo Pulau Pasaran menjadi tonggak penting dalam mengembangkan potensi kelautan dan perikanan di Lampung, dengan harapan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi kelautan mereka.

Tags Pulau PasaranBagikan

RELATED NEWS