BPOM Beri Izin Penggunaan EUA Vaksin AWCorna
Yunike Purnama - Jumat, 30 September 2022 12:16JAKARTA - BPOM kembali memberikan izin penggunaan darurat (EUA) kepada vaksin AWCorna. Vaksin ini dikembangkan oleh PT Ethana Biotechnology Indonesia dan Abogene Walvax dari China.
"Vaksin AWCorna akan diproduksi di Indonesia melalaui transfer teknologi mRNA, sehingga ke depannya Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri dengan mRNA," kata Kepala Badan POM, Penny Lukito, dalam konferensi pers Penerbitan EUA Vaksin Indovac dan Vaksin Awcorna pada Jumat, 30 September 2022.
Efikasi Awcorna pada varian omicron sebesar 71,17%. Selain itu keamanan vaksin disebut ditoleransi baik dan efek samping paling sering dilaporkan demam, nyeri, sakit kepala dan bengkak. Termasuk tidak ada kematian yang dilaporkan.
- Cara Keluar dari Grup WhatsApp Diam-Diam Tanpa Ketahuan
- Pesawat Listrik Mengudara untuk Pertama Kali di Dunia
- Cara Lindungi Anak dari Kejahatan di Ranah Daring
Tidak seperti vaksin mRNA lainnya, vaksin AWCorna cukup unik cara penyimpanannya. Yakni hanya membutuhkan lemari pendingin 2-8 derajat saja.
"Ada kekhususan yang pertama dapat disimpan 2-8 derajat. Sebelumnya vaksin mRNA harus ada penyimpanan lebih besar dari -70 derajat celcius," jelas Penny.
"Untuk negara tropis seperti Indonesia, ini penting sekali penyimpanan dan distribusi".
- Bandar Lampung Jadi Pilot Project Program Pendidikan Antikorupsi dari KPK
- Sepuluh Kota Terburuk di Dunia untuk Dihuni pada Tahun 2022
- Pesta Rakyat Simpedes 2022, BRI Edukasi Bisnis Digital Hingga Pemberdayaan UMKM di Bandar Lampung
Penny juga menjelaskan vaksin AWCorna, seperti Indovac, telah memiliki fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikasi halal dari BPJH atau Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH)
EUA yang diberikan ini diperuntukkan untuk penggunaan vaksin primer pada usia 18 tahun. Vaksin diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak 28 hari.
Sementara itu EUA juga diberikan pada booster. Jaraknya 6 bulan setelah vaksin kedua yang menggunakan platform inactivated. "Dengan disetujui EUA atas nama Ethana menambah alternatif vaksin," kata Penny. (*)