Twitter Haruskan Punya Akun Jika Ingin Melihat Tweet, Ada Apa?

2023-07-02T10:44:02.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Twitter kembali membuat perubahan tiba-tiba di platformnya. Kali ini, apabila warganet ingin melihat sebuah konten atau cuitan, diharuskan untuk memiliki akun.
Twitter kembali membuat perubahan tiba-tiba di platformnya. Kali ini, apabila warganet ingin melihat sebuah konten atau cuitan, diharuskan untuk memiliki akun.

AS - Twitter kembali membuat perubahan tiba-tiba di platformnya. Kali ini, apabila warganet ingin melihat sebuah konten atau cuitan, diharuskan untuk memiliki akun.

Sebelumnya, pengguna yang tidak punya akun Twitter masih bisa melihat-lihat cuitan yang ada di platform media sosial milik Elon Musk tersebut.

Orang di luar Twitter baru diharuskan membuat akun apabila ingin memberikan likes atau meninggalkan komentar di sebuah Tweet. Dengan perubahan ini, pengguna yang tak punya atau belum log in ke akun Twitter-nya, akan mendapatkan permintaan log in atau membuat akun baru, saat mengklik Tweet, profil pengguna, atau thread.

Mengutip The Verge, Minggu (2/7/2023), Twitter tidak membuat pengumuman publik terkait perubahan ini. Sehingga, beberapa orang bingung apakah ini adalah kesalahan teknis atau disengaja.

Namun, Elon Musk melalui akun Twitter nya mengklaim bahwa perubahan ini adalah "Tindakan darurat sementara."

"Kami mengalami penjarahan data yang sangat banyak sampai menurunkan layanan buat pengguna normal," kata Elon Musk membalas cuitan akun @TitterDaily.

Lebih lanjut, dalam balasannya kepada CEO Epic Games Tim Sweeney, Musk juga mengeluhkan bagaimana dinding pembayaran dan akun merusak internet.

"Beberapa ratus organisasi (mungkin lebih) mengorek data Twitter dengan sangat agresif, sampai pada titik hal itu mempengaruhi pengalaman pengguna yang sesungguhnya," ujarnya.

Dikutip dari Tech Crunch, Musk, yang meski bukan lagi CEO tapi masih terlibat dalam operasional, mungkin juga dimotivasi keinginan untuk mencegah alat kecerdasan buatan atau AI menelusuri Twitter.

Elon Musk sebelumnya menegur Microsoft, yang menghapus Twitter dari platform periklanannya, dengan mengatakan: "Mereka berlatih secara ilegal menggunakan data Twitter. Waktunya gugatan."(*)