Transformasi Bisnis PTPN VII Wujudkan Kinerja Positif

2021-11-15T17:21:09.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Media Gathering PTPN VII bertempat di ruang pertemuan kolaborasi , Senin (15/11/2021).
Media Gathering PTPN VII bertempat di ruang pertemuan kolaborasi , Senin (15/11/2021).

BANDARLAMPUNG - Kinerja perusahaan PTPN VII kian membaik, seiring langkah transformasi bisnis dalam pengelolaan manajemen. Hal ini terlihat PTPN VII berhasil membukukan laba operasional Rp75 miliar per September 2021.

Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy dalam Media Gathering bertempat di ruang kolaborasi PTPN VII, Senin (15/11/2021).

"Secara nasional PTPN Grup berhasil mencetak laba Rp2,9 triliun, sedangkan PTPN VII berhasil menghasilkan laba Rp75 miliar per September 2021. Meskipun belum besar membukukan laba, fase ini merupakan indikator positif yang mengantarkan BUMN Perkebunan ini mulai berhasil keluar dari krisis dan naik ke fase sustainable," papar Ryanto.

Sebelumnya sejak 2016 PTPN mengalami masalah yang kompleks sehingga mengalami keterlambatan kinerja manajemen.

Sejak saat itu PTPN VII berupaya optimal untuk tetap bangkit. Tiga fase yang dilewati adalah fase rescure (penyelamatan perusahaan), fase recovery (pemulihan) dan fase sustainable (keberlanjutan usaha).

Tiga faktor utama yang menjadi kunci dalam proses transformasi adalah restrukturisasi sdm, restrukturisasi keuangan dan restrukturisasi organisasi.

Ryanto memaparkan, lima strategi yang ditempuh manajemen Holding PTPN dalam melakukan transformasi hingga membawa kinerja PTPN VII mencapai level sustainable.

Kelima strategi tersebut meliputi tiga strategi utama, yakni Optimalisasi Portfolio dan Operational Excellence, Commercial Excellence dan Ekspansi Hilir  Optimalisasi Aset dan Kemitraan Strategis dan dua strategi pendukung yaitu, Pengembangan Kapabilitas dan Budaya & Peningkatan System dan Teknologi.

Program-program tersebut diterapkan untuk mengoptimalkan kinerja dan efektivitas perusahaan menghadapi tantangan di berbagai aspek termasuk pengelolaan portofolio, operasional, komersial, investasi dan pendanaan, model operasi, budaya dan kapabilitas.

Selain itu, peningkatan kinerja PTPN VII juga didukung oleh penerapan Integrated procurement System (IPS), merupakan proses pengadaan barang dan jasa secara terintegrasi dengan bantuan aplikasi dan teknologi berbasis internet. 

"Dengan penerapan Integrated procurement System semua sudah terintegrasi dengan sistem digital sehingga lebih mudah dalam pelaksanaan dan pengawasan," paparnya.

Wilayah kerja PTPN VII terdiri dari Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu dengan mengelola komoditas gula, karet, kelapa sawit dan teh. 

PTPN VII Jadikan Media Peran Strategis Pemberitaan

Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy, Direksi PTPN VII dan Media saat kegiatan Media Gathering PTPN VII, Senin (15/11/2021)/Dok PTPN VII

Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy menyampaikan peran Media sangat strategis menjadi pilar paling netral dalam suatu tatanan. Dalam konteks PTPN VII yang notabene adalah entitas milik negara, Media adalah motivator, konselor, promotor, sekaligus peringatan dini.

"PTPN VII sebagai BUMN yang berkarya menjalankan misi bangsa, ada tanggung jawab sosial, ekonomi, kemasyarakatan, dan kepedulian lingkungan pada aktivitas bisnis kami," papar mantan Direktur Perbankan BUMN ini.

Selanjutnya SEVP Business Support Okta Kurniawan juga mengapresiasi kerja Media yang selama ini bermitra dengan PTPN VII. Ia yang bertanggung jawab atas manajemen menyampaikan terimakasih atas kritik dan saran dengan pemberitaan yang membangun. (*)