Tertinggi Sejak 1961, Suhu Panas di China Capai 41 Derajat Celcius

2023-06-27T14:22:22.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Dinas Cuaca Nasional mengatakan sebagian besar China utara diterjang gelombang panas terik hingga mencapai 41 derajat sejak Kamis (22/6/2023).
Dinas Cuaca Nasional mengatakan sebagian besar China utara diterjang gelombang panas terik hingga mencapai 41 derajat sejak Kamis (22/6/2023).

CHINA - Suhu panas di ibu kota Beijing, China tampak semakin membara. Dinas Cuaca Nasional mengatakan sebagian besar China utara diterjang gelombang panas terik hingga mencapai 41 derajat sejak Kamis (22/6/2023).

Beijing telah mencatat hari terpanas di bulan Juni dalam lebih dari 60 tahun. Dilansir The Guardian pada Jumat (27/6/2023), pemerintahan di ibu kota tersebut meningkatkan peringatan untuk cuaca panas menjadi "merah" atau yang tertinggi dalam sistem peringatan kode warna. Panasnya bisa mencapai 41 derajat Celcius (104 Fahrenheit). 

Sehari sebelumnya, para pejabat mengatakan itu adalah hari terpanas di bulan Juni sejak pencatatan dimulai pada tahun 1961. Rekor panas bulanan telah dipecahkan di seluruh China tahun ini, memicu kekhawatiran akan krisis energi.

Para ilmuwan mengatakan peningkatan suhu global yang sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil ini memperparah cuaca ekstrem di seluruh dunia. Banyak negara di Asia termasuk China telah mengalami gelombang panas yang mematikan.

Sementara itu, pihak berwenang sebelumnya mengeluarkan peringatan oranye, peringatan cuaca paling parah kedua, yang mengatakan bahwa suhu bisa mencapai 39C pada hari-hari hingga Sabtu.

Biro cuaca nasional juga mengeluarkan peringatan serangan panas minggu lalu - dua minggu lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya.

Otoritas lokal di Beijing, Tianjin, dan kota-kota lain di China utara dan timur, menyarankan orang-orang untuk menghentikan pekerjaan di luar ruangan selama hari-hari terpanas. Mereka juga mengimbau untuk berkonsultasi ke pihak medis jika mereka menunjukkan gejala serangan panas.

Tak sampai di situ, di kota pelabuhan Tianjin, peningkatan permintaan AC telah mendorong beban jaringan listrik naik 23% dibandingkan tahun lalu. Pekerja dari departemen utilitas setempat berpatroli di terowongan bawah tanah setiap hari untuk memastikan kabel listrik berfungsi dengan baik.

Tak hanya di China, sejumlah negara di Asia juga mengalami gelombang panas ekstrem yang mematikan. Di antaranya ialah negara Thailand, India, hingga Laos yang juga mengalami rekor suhu terpanas hingga 45 derajat celcius pada April lalu.(*)