BUMN
Penulis:Chairil Anwar
Editor:Chairil Anwar
JAKARTA — Emiten telekomunikasi pelat merah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) bersama perusahaan telekomunikasi asal Singapura, Singtel, pada akhir pekan ini.
Terdapat dua nota kesepahaman yang ditandatangani, yakni kolaborasi untuk pengembangan bisnis data center regional serta integrasi layanan fixed dan mobile broadband atau yang juga disebut fixed mobile convergence (FMC).
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pihaknya tengah melakukan konsolidasi bisnis data center guna menjawab tantangan transformasi digital ke depan.
Menurutnya, regional data center merupakan kelanjutan dari strategi konsolidasi pusat data ini sekaligus menjadi bukti komitmen untuk menjawab kebutuhan sekaligus menangkap peluang agar dapat membuka jalan perusahaan untuk menjadi global scale data center player.
Tentunya upaya tersebut membutuhkan kemitraan strategis dengan operator yang telah terbukti memiliki kapabilitas dan reputasi yang mumpuni. “Singtel dengan kekuatan dan pengalamannya menjadi salah satu mitra strategis dan tepat bagi Telkom dalam mengembangkan bisnis data center regional ini,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Minggu, 17 April 2022.
CEO Singtel, Yuen Kuan Moon, mengatakan bahwa jaringan 5G, artificial intelligence (AI), dan internet of things (IoT) telah membuka peluang pertumbuhan besar data center dan menjadi pendorong pertumbuhan utama bagi perusahaan dan Telkom.
“Kemitraan ini merupakan langkah penting bagi pengembangan platform data center kami melalui sinergi aset, kompetensi, dan network yang dimiliki oleh dua perusahaan pemimpin pasar data center di Indonesia dan Singapura,” imbuhnya.
Sebagai ekonomi digital terbesar di ASEAN, lanjut Yuen, Indonesia merupakan pangsa pasar strategis dari bisnis data center yang dapat memperluas footprint platform Singtel di tiga lokasi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan, yakni Indonesia, Singapura, dan Thailand.
Bagi dia, platform tersebut akan mendukung kebutuhan transformasi digital dari pelanggan yang ingin menjangkau Indonesia, sekaligus juga menyediakan platform bagi bisnis di Indonesia untuk menjangkau ke luar negeri.
“Kami berharap dapat memperluas kerja sama jangka panjang dengan Telkom untuk mengoptimalkan tren dan peluang pasar yang luar biasa,” tambahnya lagi.
Di era transformasi digital yang sarat dengan perkembangan teknologi, kebutuhan data center di dunia secara strategis diperkirakan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Asia Tenggara telah diproyeksikan menjadi kawasan dengan pertumbuhan bisnis data center tercepat dengan tingkat pertumbuhan tahunan di atas 20% hingga tahun 2024. (CA)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Drean Muhyil Ihsan pada 17 Apr 2022