Telkom Beri Pinjaman Rp397 Miliar untuk Anak Usaha Sektor Satelit

2022-03-23T09:20:42.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memberikan fasilitas pinjaman kepada anak usahanya yakni, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebesar Rp397 miliar.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memberikan fasilitas pinjaman kepada anak usahanya yakni, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebesar Rp397 miliar.

JAKARTA - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memberikan fasilitas pinjaman kepada anak usahanya yakni, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebesar Rp397 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Telkomsat merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Telkom sebesar 99,99%.

Transaksi afiliasi berupa pinjaman pemegang saham atau shareholder loan ini dilaksanakan pada 18 Maret lalu. Adapun, tujuan dari pemberian pinjaman ini yakni untuk pengembangan bisnis Telkomsat.

"Pada 18 Maret 2022 telah dilakukan transaksi afiliasi berupa shareholder loan oleh Telkom kepada Telkomsat dalam rangka pendanaan pengembangan bisnis Telkomsat," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TLKM Heri Supriadi dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu, 23 Maret 2022.

Heri mengatakan, transaksi tersebut telah sesuai dengan prosedur transaksi afiliasi dan tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020.

Sebagai informasi, Telkomsat adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi satelit dan terestrial yang berdiri pada 1995. Telkomsat juga menyediakan layanan telekomunikasi yang diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan di berbagai sektor seperti penerbangan, maritim, minyak dan gas, serta sektor lainnya.

Sebelumnya, Kementerian BUMN mendorong Telkom untuk membangun ekosistem digital di Indonesia. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ke depan, bisnis model Telkom akan lebih difokuskan kepada business to business (B2B). Hal itu dilakukan agar Telkom bisa berinvestasi di sektor infrastruktur yang mendukung ekonomi digital seperti seperti tower, layanan 5G, dan cloud data center.

"Ini akhirnya tidak bisa bergantung ke pemerintah, karena pemerintah punya program bagaimana wifi masuk desa. Artinya, kita harus berkontribusi bersama, karena itu kami harus hitung secara korporasi," kata Erick dalam Economic Outlook 2022 Selasa, 22 Maret 2022.

Setelah itu, barulah dipersiapkan Telkomsel untuk bussiness to customer (B2C). Erick menyayangkan apabila banyak kreator konten lokal dan start up lokal yang tidak dipayungi.

"Karena pasarnya disini, kita harus dorong orang kita. Tapi saya ingatkan, start up yang didukung harus buka lapangan kerja, jangan di negara lain. Kita harus bangun ekosistem kita dan negara lain ikut kita," kata dia. (*)