Tahun Depan Sandiaga Uno Target Ciptakan 1,1 Juta Lapangan Kerja Baru di Bidang Ekraf

2021-12-29T22:10:59.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Menparekraf-sandiaga.jpeg.jpeg
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Mal Bumi Kedaton, Bandarlampung, Sabtu (23/10/2021) siang.

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan penciptaan lapangan pekerjaan baru hingga 1,1 juta pada tahun 2022. Sejumlah program unggulan akan terus digerakkan guna mendukung upaya penciptaan lapangan kerja bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

“Saya optimistis tahun depan kita mampu menargetkan penciptaan 400.000 lapangan kerja baru yang berkualitas di sektor pariwisata,” katanya dalam keterangan pers dikutip Rabu, 29 Desember 2021.

Di sektor ekonomi kreatif, dia memperkirakan akan terjadi pertumbuhan yang luar biasa hingga 700 ribu lapangan kerja yang ditopang oleh sektor-sektor unggulan seperti kuliner, kriya, dan fesyen serta subsektor lainnya seperti aplikasi, permainan, dan televisi.

Dalam mewujudkan hal tersebut, Sandi mengatakan ada program-program strategis yang akan dijalankan tiap-tiap kedeputian, termasuk program-program yang sudah dijalankan pada 2021 yang mana akan terus dilanjutkan sesuai kebutuhan dan kondisi pandemi Covid-19 tahun depan.

Program-program unggulan pada 2021 ini menurut Sandi akan kembali dilanjutkan dalam bingkai 3G yakni Gerak Cepat (Gercep), Gerak Bersama (Geber) dan Garap Semua Potensi Lapangan Kerja (Gaspol) pada tahun depan.

Program Gercep bisa dimulai dari Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), Bantuan Pemerintah Bagi Usaha Pariwisata (BPUP), Insentif Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Film, Stimulus Bangga Buatan Indonesia (BBI), Reaktivasi Industri Pariwisata dan Fasilitasi Nakes (PEN Nakes), serta Sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE).

“Untuk Geber itu ada Program Vaksinasi COVID-19, Beli Kreatif Danau Toba, dan Spice Up The World," papar Sandi.

Selanjutnya, dalam bingkai melalui Pengembangan Desa Wisata, Pengembangan Kabupaten/Kota (KATA) Kreatif, Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), serta Santri Digitalpreneur.

Sandi menuturkan, berbagai program tersebut menjadi bekal bagi Kemenparekraf untuk dapat menghadirkan program dan bantuan pada sektor-sektor yang paling membutuhkan secara adil, tepat, dan merata di tahun depan.

"Kita yakin bahwa bahwa 2022 akan menjadi tahun yang sangat spesial di mana kita bisa menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia siap untuk bangkit," katanya.

Target Devisa Rp24,2 Triliun

Sandi menargetkan devisa pariwisata bisa mencapai US$1,7 miliar setara Rp24,2 triliun (asumsi kurs Rp14.237 per dolar AS) pada tahun 2022.

Kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto juga ditargetkan merangkak naik menjadi 4,3% pada 2022. Pada tahun 2020, kontribusi pariwisata terhadap PDB sebesar 4,05% pada 2020 dan tahun ini diperkirakan sebesar 4,2%.

"Kontribusi pariwisata terhadap PDB sudah mulai stabil. Di tahun depan diharapkan mencapai angka 4,3 persen dan nilai ekspor ekonomi kreatif ada di perbaikan yang cukup signifikan di US$21,28 miliar," ujar Sandi.

Dia mengatakan Kemenparekraf tahun depan juga akan meningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hingga 3,6 juta orang. Angka ini cukup fantastis karena tahun ini kunjungan wisman masih melorot di angka 1,3 juta hingga Oktober 2021 atau anjlok 64,37% dari tahun lalu 3,7 juta orang.

Dia menyebut, wisman yang akan ditargetkan adalah Australia, sedangkan destinasi Batam dan Bintan akan menyasar wisman Singapura dan Malaysia, dengan syarat bisa mendapat fasilitas bebas visa kunjungan atau resiprokal.

Sementara, wisatawan nusantara yang menjadi andalan ditargetkan mencapai 260-280 juta pergerakan dan nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp1.236 triliun. Selain itu, peringkat Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) berada di peringkat 36-39.

Sandi menambahkan, jumlah tenaga kerja pariwisata tahun depan juga ditargetkan meningkat menjadi 14,7 juta, nilai ekspor ekonomi kreatif sebesar US$21,28 miliar, nilai tambah ekraf Rp1,236 triliun, dan jumlah tenaga kerja ekraf sebesar 20,58 juta orang.

Tahun ini, jumlah tenaga kerja ekraf juga diproyeksi meningkat dari 19,39 juta orang pada 2020 menjadi 19,83 juta orang. Begitu pula nilai tambah ekraf diproyeksi senilai Rp1,191 triliun dengan proyeksi nilai ekspor ekraf mencapai US$20,58 miliar pada 2021. (*)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 29 Dec 2021