Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
JAKARTA - Surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk ritel seri SR017 yang diterbitkan 19 Agustus sampai 14 September 2022 mencetak rekor jumlah investor terbanyak sepanjang penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel, dengan sukses menarik minat 65.362 investor.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyebut Kemenkeu menetapkan hasil penjualan SR017 dengan total volume pemesanan pembelian Rp26,97 triliun.
Pencapaian tersebut terjadi di tengah kondisi pasar keuangan yang relatif masih belum stabil dan adanya tren kenaikan imbal hasil atau yield di pasar SBN domestik, sehingga jumlah investor SR017 mengindikasikan animo yang sangat besar dari investor ritel domestik.
Mayoritas Investor Generasi Milenial
Luky menyebutkan investor generasi Y atau milenial yang membeli SR017 tercatat sebanyak 30.589 orang atau 46,8% dari total investor. Nominal pembelian sebesar Rp5,29 triliun atau 19,63% dari total penjualan.
“Dari sisi porsi terhadap total investor, partisipasi generasi Y atau milenial di SR017 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBN ritel tradable,” ujar Luky, dikutip Rabu, 21 September 2022.
Pembelian SR017 oleh investor generasi Z tercatat dilakukan oleh 1.272 investor (1,95% dari total investor) dengan nominal sebesar Rp235,97 miliar (0,87% dari total penjualan).
Rata-rata pembelian oleh investor generasi Z adalah sebesar Rp185,51 juta. Dari sisi porsi terhadap total investor, partisipasi generasi Z di SR017 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBN ritel.
Jumlah investor yang membeli SR017 dengan nominal Rp1 juta sebanyak 4.266 investor, merupakan yang terbanyak sepanjang penerbitan SBSN ritel dengan platform e-SBN.
Dari sisi profesi, investor wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp10,60 triliun atau 39,3% dari total penjualan. Sedangkan pegawai swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 22.542 investor atau 34,49%.
Partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada SR017 adalah sebesar Rp1,20 triliun atau 4,45% dari total penjualan dengan jumlah investor sebanyak 4.428 orang atau 6,77%.
Berdasarkan gender, jumlah investor didominasi oleh investor perempuan sebesar 57,88% atau 37.829 orang.
Namun, dari segi volume pemesanan, porsi investor laki-laki sedikit lebih besar dari investor perempuan, yaitu 50,09% atau Rp13,51 triliun.
Kondisi ini sedikit berbeda dibandingkan seri-seri SBSN ritel sebelumnya yang didominasi oleh investor perempuan, baik dari sisi jumlah investor maupun volume pemesanan.
Nominal penjualan terbesar, lanjut dia, terjadi di Provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp10,88 triliun atau 40,33% dari total penjualan. Dengan jumlah investor sebanyak 20.679 orang atau 31,64% dari total investor.
Volume pemesanan dan jumlah investor dari wilayah Indonesia tengah sebesar Rp2,32 triliun dari 5.333 investor. Angka ini merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBSN ritel. Sehingga menunjukkan bahwa upaya edukasi dan pemasaran secara langsung ke wilayah tengah Indonesia cukup berhasil.
Sementara itu, porsi penjualan SR017 di Indonesia timur adalah sebesar 0,74% dari total volume penjualan, dengan porsi investor 0,57% dari total investor. (*)