Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDAR LAMPUNG - Perubahan materi tes penerimaan mahasiswa baru dinilai memberi kesempatan bagi banyak siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar (bimbel).
Hal tersebut diungkapkan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Ganefri dalam Konferensi Pers Pembukaan pelaksanaan seleksi Nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB) tahun 2023 secara daring dikutip dari Eduwara.com jaringan Kabarsiger.com
"Saya kira untuk masuk perguruan tinggi melalui tes tidak tergantung lagi anak-anak yang mengikuti bimbel atau tidak. Bagi siswa yang tidak ikut bimbel akan mempunyai peluang yang sama karena materi tes yang diujikan yaitu betul-betul kemampuan nalar peserta," ujar dia.
Tujuan utama, sambung dia, adalah mendapatkan anak-anak yang berkualitas dari semua aspek sehingga layak masuk perguruan tinggi negeri. Kemudian, proses seleksi pun dilakukan dengan akuntabel, dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur, sehingga betul-betul tidak ada keluhan seperti kebocoran soal.
"Dan memang dijamin kualitas atau proses dari penyelenggaraan seleksi, karena betul-betul diatur dengan prosedur dan kriteria yang jelas," tambah dia yang juga rektor Universitas Negeri Padang (UNP) itu.
Selain itu, seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun 2023 juga menggabungkan jalur pendidikan vokasi maupun akademik umum. Menurut Ganefri, hal itu merupakan terobosan baru yang memudahkan untuk calom mahasiswa memilih perguruan tinggi yang diinginkan.
Seperti yang diketahui, seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun 2023 menerapkan sistem yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, terdapat tiga jalur yang diselenggarakan, yaitu Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan mandiri.
Perbedaan lainnya ialah soal-soal yang yang diujikan dalam jalur UTBK-SNBT yang lebih menekankan kepada penalaran. Soal ujian meliputi empat aspek yaitu tes potensi skolatik, penalaran matematika, litarasi bahasa Indonesia, dan literasi bahasa Inggris. (*)