SID Pasar Modal Lampung Meningkat 92,74 Persen

2022-08-16T17:19:45.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Pemaparan kinerja Pasar Modal dan Fintech dalam media update Triwulan II 2022 secara virtual.
Pemaparan kinerja Pasar Modal dan Fintech dalam media update Triwulan II 2022 secara virtual.

BANDAR LAMPUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung memaparkan kinerja Pasar Modal pada triwulan II 2022 yang mencatat SID total di Provinsi Lampung tumbuh sangat pesat meningkat sebanyak 104.645 atau 92,74% (yoy).

Kasubag Pengawasan Pasar Modal OJK Lampung, Milado Pani mengatakan jumlah investor di Provinsi Lampung berdasarkan SID hingga Juni 2022 adalah sebanyak 217.477 investor atau 2,40% dari total investor nasional yang mencapai 9.043.604 investor dengan jumlah investor terbanyak berada di Kota Bandar Lampung sebesar 79.668 investor atau 36,63% dari total investor di Provinsi Lampung.

Jenis SID didominasi oleh SID C-BEST yang meningkat sebesar 431,9% (yoy), SID S-INVEST yang meningkat sebesar 98,6% (yoy), dan SID SBN yang meningkat sebesar 55,6%. Sementara untuk SID E-BAE (Elektronik-Biro Administrasi Efek) tidak mengalami penambahan jumlah sejak tahun 2021 sebanyak 1 investor.

"Sejak Januari 2022 hingga Juni 2022, nilai transaksi saham di Provinsi Lampung tercatat sempat mencapai nilai tertinggi di bulan Maret 2022 sebesar Rp3,19 triliun dan posisi per Juni 2022 nilai transaksi Rp2,3 triliun tumbuh 35% sejak Januari 2022 dan tumbuh 43,75% secara yoy," paparnya Milado

Hingga Juli 2022 secara nasional, tercatat 11 platform SCF (Securities CrowdFunding) berizin OJK dengan jumlah penerbit sebanyak 259, jumlah pemodal sebanyak 117.957 dan total dana yang tersalurkan sebanyak Rp554,84 Milyar. Dengan SCF, investor dan pihak yang membutuhkan dana dapat dengan mudah dipertemukan melalui suatu platform (sistem aplikasi berbasis teknologi informasi) secara online.

Investor akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk dividen atau bagi hasil dari keuntungan usaha tersebut yang dibagikan secara periodik.

"Provinsi Lampung posisi Juni 2022 tercatat terdapat 8 perusahaan penerbit saham sebesar Rp2,08 Miliar dari 159 pemodal," paparnya.

Untuk membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat atau investor retail, saat ini di Provinsi Lampung sudah terdapat 14 Galeri Investasi, 10 di Perguruan Tinggi/Sekolah yang tersebar di Metro dan Bandar Lampung serta 4 diantaranya di Desa yang tersebar di Lampung Selatan dan Pesawaran.

Dengan adanya Galeri Investasi BEI diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak sehingga penyebaran informasi pasar modal tepat sasaran serta dapat memberikan manfaat yang optimal bagi mahasiswa, praktisi ekonomi, investor, pengamat pasar modal maupun masyarakat umum di daerah dan sekitarnya baik untuk kepentingan sosialisasi dan pendidikan/edukasi pasar modal maupun untuk kepentingan ekonomis atau alternatif investasi.

Outstanding Fintech P2P Lending Meningkat 89,05 Persen

Selanjutnya untum pertumbuhan  Fintech P2P Lending di Provinsi Lampung dari sisi Outstanding meningkat Rp301 Miliar atau 89,05% (yoy) sehingga nilai outstanding pinjaman pada bulan Juni 2022 tercatat sebesar Rp639 miliar.

Ia mengatakan secara akumulatif sampai dengan Juni 2022, jumlah rekening penerima pinjaman tercatat 1.003.813 rekening dengan jumlah penyaluran pinjaman mencapai Rp4,77 triliun.

"Kinerja penerima pinjaman (Borrower) masih baik tercermin dari tingkat keberhasilan penagihan atau kualitas pinjaman mencapai 97,68% debitur yang lancer membayar," paparnya dalam acara Update Perkembangan Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung Triwulan II 2022 secara daring, Selasa, 16 Agustus 2022.

Terdapat 1 perusahaan Fintech P2P Lending berizin di Provinsi Lampung, yaitu Lahan Sikam yang telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp139,62 Miliar. (*)